![]() |
PRO KONTRA: Kritik Rocky Gerung untuk Jokowi
Senin, 07 Agustus 2023
|
Ketua MPR Bambang Soesatyo Soal Inflasi Ikut Naik Jika Pertalite Naik./Instagram @bambang.soesatyo
Belum lama ini terdapat wacana kenaikan harga Pertalite, namun para pejabat dan peneliti merasa bahwa jika hal tersebut terjadi, akan membuat inflasi di Indonesia diperkirakan akan menyentuh level di atas 5 persen. Hal tersebut dijelaskan Direktur Center for Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira.
Menurutnya, jika pemerintah menaikkan harga Pertalite dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10.000 per liter, tingkat inflasi di Indonesia bisa mencapai 6,5 persen secara tahunan. Perlu diketahui bahwa angka tersebut berpotensi memecahkan rekor inflasi tertinggi pada Oktober 2015 yang sempat menyentuh 6,25 persen yoy.
"Diperkirakan inflasi tahun ini tembus 6 hingga 6,5% year on year," kata Bhima, dikutip dari Katadata [1], 19 Agustus 2022.
Baca Juga Mahfud MD dan Bambang Pacul Sempat Saling Sindir: Sudah Ketemu
Dirinya juga mengkhawatirkan jika kenaikan harga BBM Bersubsidi khususnya Pertalite, akan berdampak langsung terhadap daya beli masyarakat dan menurunnya daya beli. "Karena konteksnya masyarakat saat ini sudah menghadapi kenaikan harga pangan, dengan inflasi mendekati 5%," kata Bhima.
Bhima juga memaparkan bahwasanya kondisi ekonomi masyarakat saat ini, belum sepenuhnya pulih dari dampak yang ditimbulkan oleh pandemi Covid-19. Setidaknya terdapat 11 juta lebih orang yang kehilangan pekerjaan dan alami penurunan upah.
Tak hanya Bhima, sebelumnya Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo memperkirakan bahwa tekanan harga masih akan berlanjut dari posisi inflasi level 4,94 persen secara tahunan pada bulan lalu. Ia juga menduga bahwa akan terjadi hiperinflasi jika harga Pertalite naik.
"Pada September 2022, kita diprediksi akan menghadapi ancaman hiperinflasi, dengan angka inflasi pada kisaran 10% - 12%," ujar Bambang Soesatyo dalam pembukaan sidang tahunan MPR RI, pada 16 Agustus 2022.
Baca Juga PSE Lingkup Privat, Kebijakan atau Ancaman?
Menurut Ketua Badan Anggaran DPR, Said Abdullah menjelaskan bahwa tidak akan ada penambahan subsidi BBM yang hingga saat ini, kutanya sudah menipis. Adapun kuota Pertalite saat ini tersisa 27 persen atau 6,2 juta kilo liter yang diharapkan cukup hingga Desember 2022.
Sehingga dirinya menyarankan agar pemerintah bisa menaikkan harga Pertalite dengan mempertimbangkan dampak terhadap inflasi dan daya beli rumah tangga miskin. Tak hanya itu, ia juga menyarankan pemerintah menaikkan harga LPG 3 Kg dan listrik bersubsidi.
"Kalau tidak disegerakan akan makin menggerus kuota pasokan energi subsidi. Apalagi terjadi selisih harga yang jauh antara Pertalite dengan Pertamax," kata Said pada Senin 15 Agustus 2022.
Berita Terbaru |
![]() |
PRO KONTRA: Kritik Rocky Gerung untuk Jokowi
Senin, 07 Agustus 2023
|
![]() |
Prabowo Subianto Didukung PKB Capres 2024: Tambahan Kekuatan
Senin, 31 Juli 2023
|
![]() |
Pilpres 2024: Keberlanjutan Ganjar, Prabowo atau Perubahan Anies?
Senin, 24 Juli 2023
|
![]() |
PRO KONTRA: RUU Kesehatan Disahkan?
Senin, 17 Juli 2023
|
![]() |
Prabowo Subianto Temui Cak Imin, Soal Pilpres 2024?
Senin, 10 Juli 2023
|
![]() |
Dito Ariotedjo Diperiksa Kejagung Sebagai Saksi Kasus Korupsi di Kominfo
Selasa, 04 Juli 2023
|
![]() |
PRO KONTRA: SBY buat Buku Tentang Pilpres 2024 dan Cawe-cawe?
Jumat, 30 Juni 2023
|
![]() |
PRO KONTRA: Wacana Kaesang Maju jadi Cawalkot Depok
Rabu, 28 Juni 2023
|
![]() |
Ada Upaya Anies Baswedan ‘Dijegal’ KPK Jelang Pilpres 2024?
Senin, 26 Juni 2023
|