poltara.com
  • Kategori Berita
    • Agregator Berita
    • Politik Nasional
    • Politik Dunia
  • Analisis
    • Analisis Berita
    • Analisis Pro Kontra
  • Pemilu 2024
    • PILPRES 2024
   Masuk
poltara.com poltara.com
  
  • Pengaturan Akun
  • Masuk
  • Kategori Berita
  • Politik Nasional
  • Politik Dunia
  • Analisis Berita poltara
  • Analisis Pro Kontra poltara
  • Pilpres 2024 poltara

Surya Paloh Sebut Lebih Baik Tidak Ada Pemilu jika Sebabkan Perpecahan

Penulis: Hessa Abda
Tanggal Terbit: Selasa, 26 Juli 2022
Surya Paloh Sebut Lebih Baik Tidak Ada Pemilu jika Sebabkan Perpecahan

Surya Paloh Sebut Jika Ada Perpecahan, Pemilu Tak usah Diselenggarakan./Instagram @official_nasdem

Surya Paloh selaku Ketua Umum (Ketum) Partai Nasional Demokrat (NasDem) menjelaskan bahwa lebih baik tidak ada pemilihan umum (pemilu) jika hal tersebut hanya menyebabkan perpecahan di masyarakat. Dirinya menjelaskan jika meraih kekuasaan namun mengorbankan persatuan merupakan kerugian.

"Terlalu pendek akal kita dan terlalu tinggi nafsu kita, jika untuk memenangkan pemilu kita harus mempertaruhkan persatuan dan kesatuan bangsa ini. Bagi saya pribadi, lebih baik tidak ada pemilu jika itu hanya memberikan konsekuensi pada perpecahan bangsa ini," katanya, dikutip dari CNN Indonesia [1].

Pandangan Surya Paloh, pemilu dalam 10 tahun terakhir, terdapat potensi menimbulkan perpecahan bangsa, dirinya merasa bahwa seluruh pihak menghalalkan segala cara untuk memenangkan, termasuk mengorbankan persatuan dan kerukunan antar masyarakat yang telah terjalin.

Dirinya menjelaskan bahwa dua kali pemilihan presiden memberikan ia pengalaman bahwa kompetisi dalam pemilu bukanlah segalanya, hal tersebut karena Surya Paloh berpandangan jika pemilu merupakan wadah untuk mencari sosok pemimpin yang terbaik.

Baca Juga Ganjar Pranowo Klarifikasi Soal Isu Dilarang ke Luar Kota

Surya Paloh Singgung Politik Identitas

Tak hanya itu, Ketum NasDem tersebut juga menyinggung perihal politik identitas. Sebagaimana diketahui bahwa politik identitas menjadi senjata yang kerap dilancarkan kelompok tertentu untuk saling menjatuhkan. Namun menurutnya, politik identitas tidak selamanya buruk.

Dalam sejarahnya, politik identitas dilakukan untuk melawan diskriminasi dan ketidakadilan yang terjadi. "Politik identitas sesungguhnya tidaklah selalu negatif. Dalam sejarahnya, politik identitas lahir dari perjuangan melawan diskriminasi dan ketidakadilan," ujarnya.

Baca Juga Kuasa Hukum Habib Rizieq: Kecil Kemungkinan Netral di 2024

Surya Paloh juga mengutip pernyataan cendekiawan Yudi Latif, yakni politik identitas dibedakan menjadi tiga jenis, yakni good, bad, dan ugly. Untuk pengertian baik atau good, politik identitas menjadi pembeda antara satu kelompok dengan yang lainnya, namun tidak menjadikan kelompok tersebut eksklusif.

Untuk pengertian bad, politik identitas hanya membuat salah satu kelompok tersebut merasa eksklusif dan tidak mau mengenal kelompok lain, dalam artian membatasi diri. Sedangkan ugly, digunakan untuk menyerang kelompok yang lain karena merasa paling benar.

"Paham dan praktik politik semacam ini, selain tidak mencerdaskan kehidupan bangsa, juga membuat kita lupa seolah manusia adalah makhluk yang hanya memiliki satu identitas belaka," kata Surya Paloh.

"Kerusakan model ini pada gilirannya akan membawa politik identitas menjadi politik kebencian," lanjutnya.


Surya Paloh NasDem pemilu 2024

Bagikan:

 Berita Terbaru

  PRO KONTRA: Kritik Rocky Gerung untuk Jokowi
Senin, 07 Agustus 2023
  Prabowo Subianto Didukung PKB Capres 2024: Tambahan Kekuatan
Senin, 31 Juli 2023
  Pilpres 2024: Keberlanjutan Ganjar, Prabowo atau Perubahan Anies?
Senin, 24 Juli 2023
  PRO KONTRA: RUU Kesehatan Disahkan?
Senin, 17 Juli 2023
  Prabowo Subianto Temui Cak Imin, Soal Pilpres 2024?
Senin, 10 Juli 2023
  Dito Ariotedjo Diperiksa Kejagung Sebagai Saksi Kasus Korupsi di Kominfo
Selasa, 04 Juli 2023
  PRO KONTRA: SBY buat Buku Tentang Pilpres 2024 dan Cawe-cawe?
Jumat, 30 Juni 2023
  PRO KONTRA: Wacana Kaesang Maju jadi Cawalkot Depok
Rabu, 28 Juni 2023
  Ada Upaya Anies Baswedan ‘Dijegal’ KPK Jelang Pilpres 2024?
Senin, 26 Juni 2023
Berlangganan Gratis

Jadilah yang paling ter up to date. Daftar dan dapatkan langganan gratis berita, data, dan insight politik terkini dari kami.

 

Anda dapat berhenti berlangganan kapanpun
Surya Paloh Sebut Lebih Baik Tidak Ada Pemilu jika Sebabkan Perpecahan
Poltara Indonesia
Kworks Indonesia - Wisma Korindo Lantai 6 - Jalan MT. Haryono Kav. 62 Pancoran - Jakarta Selatan. 12780
(022) 2010606
insight@poltara.com

Informasi
Pedoman Media
Privasi
Syarat dan Ketentuan
Hubungi Kami
Jaringan
Hutara.id
Finatara.com

poltara.com poltara.com

© Poltara Indonesia 2022