Suharso Monoarfa Didesak Mundur oleh Politisi Senior PPP

Politisi senior yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Majelis Pakar DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Jawa Timur, KH Imam Tahir, mendesak Suharso Monoarfa selaku Ketua Umum (Ketum) PPP untuk mundur dari jabatannya. Hal ini dikarenakan menurutnya, sang ketum PPP, kinerjanya tak sesuai jalur.

"Saya kira semua kader PPP di Jatim juga setuju, bahwa kinerja ketum sudah tidak pada jalurnya. Saya meminta beliau mundur dari jabatan Ketum PPP," ucap Tahir, dikutip dari CNN Indonesia [1], 22 Juli 2022.

Sehingga Tahir menyarankan agar PPP segera melakukan Muktamar Luar Biasa untuk menentukan ketum PPP yang baru. "Segera gelar Muktamar Luar Biasa (MLB) untuk menentukan ketum PPP yang punya komitmen membesarkan partai," tambahnya.

Tak hanya itu, Tahir merasa bahwa Suharso Monoarfa tidak ada keinginan untuk memajukan dan membesarkan partai, hal tersebut terlihat dalam beberapa hasil survei politik yang menyebutkan bahwa Partai PPP memiliki elektabilitas yang cenderung selalu rendah menjelang kontestasi pemilu 2024.

"Sekarang survei itu jelas acuan, ini sudah kurang setahun setengah Pemilu, dan kondisi PPP seperti begini. Jangan sampai Pak Suharso punya ambisi jadi ketum, sekarang sudah jadi tapi enggak ada tanggung jawab ke partai, dilepas begitu saja," ucapnya.

Menurutnya, Suharso Monoarfa selaku ketum PPP, tidak pernah memperhatikan kondisi partai PPP, serta ia berujar bahwa ketum PPP tak pernah menyapa para kader-kader PPP di Jawa Timur (Jatim) yang merupakan daerahnya dan di wilayah-wilayah lainnya.

Jika PPP menginginkan lolos parliamentary threshold, Tahir menyarankan agar PPP melakukan evaluasi dan kerja keras agar hal tersebut tercapai. Pasalnya, pada pemilu 2019 silam, PPP merupakan partai yang mendapatkan perolehan suara terkecil dibandingkan partai lain pemilik kursi di DPR RI.

"Saya masih ingat zaman Pak Hamzah Haz ketum, itu turun ke bawah menyapa," ucap Imam.

Imam Tahir tak hanya menyoroti sang ketum, Suharso Monoarfa, akan tetapi dirinya juga mendesak ketua DPW Jatim, Mundjidah Wahab untuk bekerja keras berjuang, sehingga elektabilitas partai PPP meningkat. Dirinya menjelaskan bahwa ketua DPW PPP Jatim yang dulu memiliki reputasi yang baik dalam membesarkan partai.

"Saya ingat di Jatim, PPP memiliki ketua almarhum Suleiman Fadli, dan almarhum Masykur Hasyim begitu komit dan loyal memenangkan partai. Semangat-semangat itu yang sekarang sudah hilang di level ketua partai PPP," kata dia.

Sekjen PPP Merespon Tanggapan Desakan Suharso Monoarfa Mundur

Kendati demikian, Sekjen PPP, Arwani Thomafi menyampaikan bahwa Suharso Monoarfa dengan seluruh kader PPP, saat ini sedang gencar dalam melakukan konsolidasi, komunikasi, dan menyiapkan partainya untuk menghadapi kontestasi pemilu 2024 ke depan.

"Ketua Umum saat ini bersama dengan seluruh kader sedang giat-giatnya konsolidasi dan bekerja untuk menyiapkan mesin partai untuk Pemilu 2024," ujar Arwani.