Soal Koalisi PKS, Ketua Majelis Syuro Sebut Masih Komunikasi

Perihal koalisi atau kerja sama politik untuk pemilihan presiden (pilpres 2024), Partai Keadilan Sejahtera (PKS) masih melakukan komunikasi dengan partai politik (parpol) lainnya. Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Majelis Syuro, Salim Segaf al Jufri.

"Kalau komunikasi jalan terus, dengan semua partai kita lakukan, tapi sekali lagi masih sekadar komunikasi belum sampai pada titik untuk deklarasi," kata dia, dikutip dari CNN Indonesia [1], 12 Juli 2022.

Dirinya menjelaskan bahwa tidak mau ikut campur dalam hal urusan internal partai lain yang diketahui saat ini, sedang menjalin kedekatan, terlebih lagi, pihaknya juga belum mengumumkan secara resmi terkait koalisi.

Baca Juga PKS Gugat Presidential Threshold, Warganet Nilai Hal Tersebut Adalah Hak

Salim Segaf al Jufri berkeyakinan bahwa peta koalisi akan berjalan dengan dinamis dan PKS akan tetap membuka pintu untuk melakukan pembahasan perihal koalisi.

"Selagi belum deklarasi bisa berubah-ubah, yang deket bisa berjauh, yang jauh bisa dekat lagi, yang deket bisa bubar semua bisa terjadi," katanya.

Terkait dengan kemungkinan rencana PKS bergabung dengan koalisi yang telah terbentuk, misalnya Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), dirinya enggan menanggapi hal tersebut.

Baca Juga Jubir Partai Demokrat Sebut Tak Mematok AHY Sebagai Capres atau Cawapres

"Ya kalau KIB dia sudah cukup 20 persen, apakah PKS akan gabung ke situ atau dengan yang lain itu belum tau," katanya.

Perlu diketahui bahwa PKS belum lama ini melakukan komunikasi dengan beberapa partai politik, salah satunya adalah Partai NasDem. PKS mengunjungi partai yang diketuai oleh Surya Paloh pada 22 Juni 2022.

Setelahnya, PKS mengunjungi kantor pusat Partai Demokrat di Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat. Menurut Sekjen PKS Aboe Bakar al Habsy, pihaknya telah membentuk tim kecil yang terdiri dari NasDem dan Demokrat.

"Kalo sudah tim kecil berarti di level DPP PKS orang-orang siapa saja itu mereka yang atur kita tidak mengatur yang kecil-kecil silahkan saja," ujar Salim Segaf al Jufri.