PRO KONTRA: Kritik Rocky Gerung untuk Jokowi
Senin, 07 Agustus 2023
|
Ridwan Kamil Soal 2024, Anies Capres 2024, hingga Pertemuan Airlangga./Instagram @airlanggahartarto_official
Seminggu terakhir terdapat pemberitaan mengenai politik yang cukup ‘menggegerkan’, salah satunya adalah Anies Baswedan yang dideklarasikan Partai NasDem pada 3 Oktober 2022. Pasalnya sebelumnya, NasDem akan deklarasikan capres 2024 pada 10 November 2022.
Berikut merupakan artikel seminggu terakhir yang dirangkum oleh poltara.com.
Ridwan Kamil selaku Gubernur Jawa Barat (Jabar) melihat bahwa peluangnya meraih kemenangan dalam kontestasi pemilihan presiden (Pilpres 2024) mendatang, tidak bisa ditebak. Dirinya yang mengawali karir politik sebagai Walikota Bandung, membagikan pengalamannya dahulu.
Sebelumnya, Ridwan Kamil pernah mencalonkan diri sebagai Walikota Bandung pada Pilkada 2013 silam. Saat itu, hasil survey dalam beberapa lembaga menyatakan bahwa peluang dirinya menjadi Walikota Bandung, rendah dibandingkan pasangan calon lainnya.
Tak hanya itu, pengalaman yang sama juga dialami olehnya ketika Kang Emil maju sebagai calon Gubernur Jabar tahun 2018 silam. Sehingga, Ridwan Kamil berkesimpulan bahwa Pemilu 2024 dan Pilpres tak bisa diprediksi jauh-jauh hari.
"Tidak bisa ditebak sekarang, dulu juga survei Wali Kota saya 5 persen menang 55 persen, ada yang survei tinggi kalah juga, jadi mohon maaf ya dua kali naik Pilkada nggak semua hasil akhir bisa diprediksi jauh-jauh hari-hari," kata Ridwan Kamil [1].
Partai Nasional Demokrat (NasDem) belum lama ini mendeklarasikan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menjadi calon presiden (capres 2024) untuk berlaga dalam kontestasi Pemilu 2024 yang akan digelar kurang dari dua tahun mendatang.
Menurut Surya Paloh, Anies dipilih menjadi capres karena memiliki keyakinan pikiran-pikiran dalam persepktif secara makro maupun mikro. Tak hanya itu, dirinya juga mengatakan bahwa Gubernur DKI Jakarta merupakan yang terbaik.
"Inilah kenapa akhirnya NasDem melihat seorang sosok Anies Rasyid Baswedan. Kami mempunyai keyakinan pikiran-pikiran dalam perspektif baik secara makro maupun mikro sejalan," kata Paloh.
"Kenapa Anies Baswedan, jawabannya adalah why not the best," ujar Surya Paloh.
Mantan Menteri Pendidikan yang diusung Partai NasDem menjadi capres 2024, mendapatkan popularitas yang tinggi di media sosial dan media pemberitaan. Data yang diperoleh dari kanal Pilpres 2024 dalam poltara.com, Anies Baswedan menempati posisi pertama (periode data 3 Oktober 2022).
Setelah Anies Baswedan diusung Partai NasDem, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) secara resmi mendukung Ganjar Pranowo sebagai capres dalam kontestasi Pemilu 2024. Menurut Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie, Ganjar diusung berdasarkan penjaringan Rembuk Rakyat.
"Dari hasil Rembuk Rakyat itu kami mengumumkan bahwa PSI akan mencalonkan Pak Ganjar Pranowo sebagai capres PSI di tahun 2024," kata Grace [1] pada 3 Oktober 2022.
PSI juga mengusung Yenny Wahid untuk menjadi cawapres 2024 mendampingi Ganjar Pranowo yang telah diusung melalui mekanisme penjaringan Rembuk Rakyat. Grace mengatakan bahwa pasangan tersebut merupakan pilihan yang ideal setelah kepemimpinan Jokowi.
Baca Juga Tragedi Kanjuruhan Menelan Korban 125 Jiwa saat Arema FC vs Persebaya, Mahfud MD Buat TGIPF
"Inilah pasangan yang akan didorong PSI untuk menjadi capres dan cawapres 2024 untuk mewujudkan Indonesia sebagai negeri yang adil dan toleran," ujarnya.
Hillary Brigitta Lasut selaku Anggota Komisi I DPR RI Fraksi NasDem menyebutkan bahwa dirinya akan mencabut laporan polisi terhadap komika Mamat Alkatiri asalkan dirinya meminta maaf terlebih dahulu kepada Brigitta.
"Jelas mau lah (cabut laporan), kalau misalkan yang bersangkutan mau mengakui kesalahannya, dan meminta maaf," ucap Hillary [1].
Kendati demikian, dirinya merasa Mamat Alkatiri menggunakan koneksinya untuk menekan dirinya, sehingga ia merasa ditekan oleh pihak lain, seperti seniornya di Partai NasDem dan petinggi negara yang ikut menekan Hillary.
"Mentang-mentang (saya) dewan baru dan masih muda, dia menggunakan koneksinya ke mana-mana. Meminta senior-senior di partai, dan petinggi menekan saya, sampai saya harus menerima dan bahwa 'oh, saya tidak boleh memperjuangkan hak saya'. Kalau begitu ngapain saya belajar hukum," ucapnya.
"Kenapa yang bersangkutan tidak minta maaf dan tidak mengakui kesalahannya, dan suruh orang-orang, suruh artis, suruh pejabat-pejabat, petinggi-petinggi untuk menyerang saya, dan untuk meminta saya untuk berhenti (melaporkan)," ucapnya.
Arsul Sani selaku Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sebelumnya mengatakan bahwa pihaknya masih menunggu Partai Golkar untuk mencabut pencalonan sang ketua umum, Airlangga Hartarto dalam Pilpres 2024.
Hal tersebut disampaikan olehnya saat Arsul Sani ditanyai alasan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang tak kunjung mengumumkan sosok capres 2024. Diketahui bahwa KIB terdiri dari Partai Golkar, PPP, dan Partai Amanat Nasional (PAN).
Menurut Arsul, Partai Golkar saat ini masih terikat dengan keputusan Munas untuk memajukan Airlangga Hartarto. "Kita tahu bahwa posisi Partai Golkar masih terikat dengan hasil Munasnya yakni mengusung Pak Ketum Airlangga jadi capres," kata Arsul Sani pada 4 Oktober 2022 [1].
"Itu tentu harus ada mekanisme di Partai Golkar yang disepakati semua kalau misalnya diusung bukan Pak Airlangga," ujarnya menambahkan.
Baca Juga Ganjar Pranowo Diusung PSI Capres 2024, Netizen Soroti Cuitan Giring: Singkirkan Bahasan Politik
Pernyataan Arsul Sani dinilai politisi Partai Golkar, Maman Abdurrahman merupakan sesuatu yang mengarah ke ‘ikut campur’ masalah pencalonan Ketum Airlangga Hartarto. Ia menyarankan agar Arsul fokus urusi masalah internal PPP.
"Pak Arsul mendingan fokus urus internal saja, enggak usah masuk urusan internal partai orang lain. Golkar sudah ada keputusan dan rekomendasi, begitu juga dengan PAN sudah mengeluarkan rekomendasi, untuk apa ikut-ikutan cawe-cawe internal Golkar," kata Maman.
Diketahui bahwa Anies Baswedan belum lama ini telah diusung oleh Partai NasDem untuk menjadi calon presiden (capres) pada kontestasi pemilihan presiden (pilpres) 2024 mendatang. Hal tersebut banyak ditanggapi oleh publik hingga petinggi partai politik.
Termasuk oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani. Dirinya mengatakan bahwa Prabowo Subianto siap melawan Anies Baswedan dalam pilpres 2024 mendatang. Ia mengatakan bahwa partainya telah terbiasa melakukan perlawanan total.
"Kalau kemudian harus bertemu Anies dan Pak Prabowo kita harus berjuang untuk memenangkan Pak Prabowo jadi Presiden," kata Ahmad Muzani [1].
Baca Juga Anies Baswedan Diusung Capres 2024 oleh NasDem, Ada Potensi Reshuffle 3 Menteri
Belum lama ini Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar, Airlangga Hartarto bertemu dengan Plt Ketum PPP, M. Mardiono. Pertemuan tersebut diabadikan oleh Ketum dalam akun Instagram pribadinya yang diunggah pada 6 Oktober 2022 silam.
Adapun pertemuan tersebut menurut Airlangga, membahas tentang masa depan. "Diskusi bersama Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) @dpp.ppp Bapak Muhamad Mardiono @muhammad.mardiono," ujar Airlangga Hartarto [1].
Lantas keduanya melakukan salam komando saat pertemuan tersebut. Ia mengklaim bahwa diskusi dengan Plt Ketum PPP, Mardiono bertujuan untuk mengawal program nasional Presiden Jokowi hingga akhir masa jabatannya.
Baca Juga Pertemuan Anies-AHY: Siap Untuk Jalan Bersama
"Sembari ngopi dan makan malam, kami berdiskusi tentang agenda-agenda sosial-politik kebangsaan ke depan, termasuk mengawal program-program nasional Presiden Joko Widodo @jokowi hingga 2024," kata Airlangga.
Berita Terbaru |
PRO KONTRA: Kritik Rocky Gerung untuk Jokowi
Senin, 07 Agustus 2023
|
Prabowo Subianto Didukung PKB Capres 2024: Tambahan Kekuatan
Senin, 31 Juli 2023
|
Pilpres 2024: Keberlanjutan Ganjar, Prabowo atau Perubahan Anies?
Senin, 24 Juli 2023
|
PRO KONTRA: RUU Kesehatan Disahkan?
Senin, 17 Juli 2023
|
Prabowo Subianto Temui Cak Imin, Soal Pilpres 2024?
Senin, 10 Juli 2023
|
Dito Ariotedjo Diperiksa Kejagung Sebagai Saksi Kasus Korupsi di Kominfo
Selasa, 04 Juli 2023
|
PRO KONTRA: SBY buat Buku Tentang Pilpres 2024 dan Cawe-cawe?
Jumat, 30 Juni 2023
|
PRO KONTRA: Wacana Kaesang Maju jadi Cawalkot Depok
Rabu, 28 Juni 2023
|
Ada Upaya Anies Baswedan ‘Dijegal’ KPK Jelang Pilpres 2024?
Senin, 26 Juni 2023
|