PRO KONTRA: Kritik Rocky Gerung untuk Jokowi
Senin, 07 Agustus 2023
|
Megawati Soekarnoputri yang Sebut Kader PDIP Out jika Bicara Koalisi./Instagram @presidenmegawati
Rangkaian Rakernas PDIP berlangsung dari 21 hingga 22 Juni 2022. Pada kesempatan itu, Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Umum (Ketum) PDIP memberikan pembekalan terhadap kader guna menyongsong pemilu 2024 mendatang.
Dalam Rakernas tersebut, Megawati Soekarnoputri juga memberikan pendapatnya terkait visi misi yang seharusnya dari tingkat presiden hingga desa itu sama.
"Jadi kan saya mengintrodusir dengan perkataan begini. Kalau presiden itu, dari presiden, kan boleh dong, saya sekarang sudah diakui adalah golongan yang namanya akademisi dengan 2 profesor. Jadi kata-kata saya ini bukan kata-kata gawean, dapat dipertanggungjawabkan. Presiden setelah reformasi itu dari presiden sampai kepala desa disuruh bikin visi misi. Saya mikir tak liatin kok beda-beda yo," kata Megawati Soekarnoputri, dikutip dari Detik, 22 Juni 2022
Megawati Soekarnoputri menyebutkan jika visi misi seharusnya diberikan dari presiden kepada level terbawah, harus sama dan sejalan.
Baca Juga Rakernas PDIP, akan Bahas Nama Capres 2024
Megawati Soekarnoputri Ungkap Indonesia Anut Sistem Presidensial, Bukan Parlementer
Megawati juga menjelaskan alasannyahal tersebut harus dilakukan, karena Indonesia menganut sistem presidensial, bukan parlementer.
"Padahal mestinya kan seorang presiden yang memberikan visi misi kepada siapa, seluruh bangsa Indonesia. Kalau kayak kapal menuju ke sana. Nahkodanya nggak ada macam-macam, only one. Karena kita adalah sistem presidensial bukan sistem parlementer. Itu saya tegaskan," ujar Megawati Soekarnoputri.
Sehingga, Megawati pun geram ketika terdapat kadernya yang diduga bermain atau bermanuver terkait kontestasi politik pada 2024. Dirinya mengimbau kepada kader yang melakukan hal tersebut untuk keluar dari partai.
Baca Juga Puan Maharani Pertimbangkan Gibran jadi Gubernur: Tentu saja Sesuai
Tak hanya itu, Megawati Soekarnoputri juga geram ketika ada yang membicarakan tentang koalisi, pasalnya, dalam sistem presidensial yang dianut Indonesia, tidak mengenal istilah koalisi.
"Kan saya suka bingung Pak Presiden. Kok bilang koalisi-koalisi, tidak ada. Kalau kerja sama, yes. Kan saya ngikuti terus yang namanya pemilihan prime minister. Kenapa beda, kita nggak punya prime minister. Ini tata kenegaraan kita, ini tata kenegaraan kita, ini tata kenegaraan kita, tahu nggak! Kalau masih ada yang ngomong di PDIP urusan koalisi koalisi, out! Berarti ndak ngerti sistem ketatanegaraan kita," kata Megawati Soekarnoputri.
Berita Terbaru |
PRO KONTRA: Kritik Rocky Gerung untuk Jokowi
Senin, 07 Agustus 2023
|
Prabowo Subianto Didukung PKB Capres 2024: Tambahan Kekuatan
Senin, 31 Juli 2023
|
Pilpres 2024: Keberlanjutan Ganjar, Prabowo atau Perubahan Anies?
Senin, 24 Juli 2023
|
PRO KONTRA: RUU Kesehatan Disahkan?
Senin, 17 Juli 2023
|
Prabowo Subianto Temui Cak Imin, Soal Pilpres 2024?
Senin, 10 Juli 2023
|
Dito Ariotedjo Diperiksa Kejagung Sebagai Saksi Kasus Korupsi di Kominfo
Selasa, 04 Juli 2023
|
PRO KONTRA: SBY buat Buku Tentang Pilpres 2024 dan Cawe-cawe?
Jumat, 30 Juni 2023
|
PRO KONTRA: Wacana Kaesang Maju jadi Cawalkot Depok
Rabu, 28 Juni 2023
|
Ada Upaya Anies Baswedan ‘Dijegal’ KPK Jelang Pilpres 2024?
Senin, 26 Juni 2023
|