Presiden Jokowi Tertawa Dengar Alumni Prakerja Sebut Usulan 'Seumur Hidup'

Presiden Jokowi pada 17 Juni 2022 hadir dalam Temu Raya Kartu Prakerja di Sentul Bogor, Provinsi Jawa Barat. Terdapat sesuatu yang membuat presiden tertawa.

Hal tersebut terjadi pada saat Presiden Jokowi meminta salah satu alumni Kartu Prakerja, Dea, untuk memberikan masukan dan usulan kepada dirinya terkait program tersebut.

Menurutnya, program Kartu Prakerja harus tetap ada seumur hidup, meskipun Presiden Jokowi sudah tidak menjadi presiden.

"Usulnya maunya Prakerja jangan sampai di sini, meskipun Bapak nanti ke depannya tidak jadi presiden kita lagi, lanjut sampai seumur hidup," kata Dea, dikutip dari CNN Indonesia.

Baca Juga Reshuffle Kampanye, Zulkifli Hasan Pernah Dukung Penundaan Pemilu

Mendengar hal tersebut, para masyarakat yang hadir pun tepuk tangan, Presiden Jokowi pun tak kuasa menahan tawa mendengar pernyataan Dea.

Presiden Jokowi menduga bahwa narasi ‘seumur hidup’ bisa membuat ramai kembali terkait isu yang sebelumnya telah beredar.

"Ramai ini. Ramai, ramai, ramai. Hati-hati, hati-hati," sebut Jokowi sambil tertawa.

Lalu, Presiden Jokowi seraya tertawa, menyarankan untuk Dea menyudahi usulan yang berpotensi viral tersebut.

"Udah, ramai nanti, setop, setop, ganti ke sini," sebut Jokowi.

Sebagaimana diketahui bahwa beberapa bulan yang lalu, terdapat wacana yang berkaitan dengan perpanjangan masa jabatannya sebagai presiden, termasuk penundaan pemilu.

Baca Juga Suharso Monoarfa Beberkan Obrolan Sebelum Reshuffle Kabinet

Menurut konsitiusi, Presiden Jokowi masa baktinya berakhir pada 2024 dan tak bisa mencalonkan kembali menjadi capres.

Presiden Jokowi mengumpulkan para alumni Kartu Prakerja sebanyak delapan ribu orang, mereka berasal dari 300 kabupaten atau kota di 34 provinsi se Indonesia.

Acara tersebut dalam rangka mengecek program Kartu Prakerja yang digagas olehnya sejak Pilpres 2019, dirinya pun bertanya terkait manfaat dan diperbolehkan untuk memberi kritik terhadap program Kartu Prakerja.

Pada acara itu, turut hadir beberapa pejabat, diantaranya adalah Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dan Airlangga Hartarto selaku Menteri Koordinator Perekonomian.