Presiden Jokowi Kunjungi Korea Selatan, China, dan Jepang, Bahas Ini

Presiden Jokowi tengah melakukan kunjungan ke tiga negara di Asia Timur, yakni China, Korea Selatan, dan Jepang. Diungkapkan oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) bahwa kunjungan yang dilakukan presiden, melakukan beberapa pembahasan, salah satunya memperkuat dukungan keketuaan KTT G20.

Pada Kamis 28 Juli 2022 sore, Menlu Retno Marsudi mendampingi pertemuan Presiden Jokowi dengan Presiden Korea Selatan, Yoon Suk-yeol, dirinya menjelaskan bahwa pertemuan tersebut bertujuan untuk memperkuat dukungan untuk Presidensi G20 Indonesia, terutama dalam persiapannya.

Adapun Presiden Jokowi yang melakukan keberangkatan sejak 25 Juli 2022 lalu hingga Kamis, tak hanya memperkuat kerja sama dalam aspek ekonomi saja, melainkan juga berhasil melakukan pendekatan kerja sama berbasis kerja sama terbuka yang inklusif dan saling menguatkan.

Negara Jepang, China, dan Korea Selatan serta pihak swasta dari ketiga negara tersebut melihat stabilitas ekonomi dan politik di Indonesia yang kondusif, membuat mereka percaya terhadap Indonesia.

Baca Juga Presiden Jokowi ke China: Saudara Senasib Sepenanggungan

"Di tengah situasi dunia yang dipenuhi rivalitas dan upaya 'containment', Indonesia justru memperkuat rajutan persahabatan dan kerja sama konkret dengan negara-negara dunia," kata Menlu Retno, dikutip dari Antara [1], 29 Juli 2022.

Hal tersebut terlihat pada saat Presiden Jokowi bertemu dengan petinggi Negara Jepang, China, dan Korea Selatan, mereka mengapresiasi kepemimpinan Presiden Jokowi terhadap kontribusinya menjaga perdamaian dan permasalahan global.

Peran Indonesia yang memegang keketuaan ASEAN pada 2023, Menlu Retno menilai bahwa kunjungan Presiden Jokowi ini sangat berdampak baik terhadap posisi strategis ketiga negara, yakni Jepang, Korea Selatan, dan China dalam hal menjalin hubungan dengan negara-negara ASEAN.

Baca Juga Menlu Amerika Serikat Tiba di Jepang: Belasungkawa kepada Rakyat Jepang

"Presiden dalam pertemuan mengatakan bahwa Indonesia ingin terus memperkuat ASEAN, menjadikan ASEAN tetap relevan dan 'matters' tidak hanya bagi masyarakat ASEAN, namun juga bagi dunia," ujar Menlu Retno.