PRO KONTRA: Kritik Rocky Gerung untuk Jokowi
Senin, 07 Agustus 2023
|
Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia./freepik
Data Pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II 2022 baru-baru ini dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Adapun hasilnya sesuai ekspektasi, yakni ekonomi Indonesia saat ini alami kenaikan yang cukup tinggi dari pertumbuhan ekonomi sebelumnya.
Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada kuartal II 2022 tumbuh 3,72 persen dibandingkan dengan kuartal sebelumnya (perbandingan quarter to quarter atau qtq). Sehingga meskipun pada kuartal I 2022 terjadi pertumbuhan negatif 0,96 persen, hal tersebut tidak berlanjut kepada kuartal II 2022.
Adapun tidak ada kontraksi dua kuartal berturut-turut atau pertumbuhan negatif yang berlanjut, membuat Indonesia tidak mengalami resesi teknikal. Jika dibandingkan kuartal II 2022 (year on year atau yoy), ekonomi Indonesia tumbuh 5,44 persen. Hal itu tentunya lebih baik dari pencapaian kuartal I (tumbuh 5,01 persen).
Baca Juga Imbas Investasi ke GoTo Diduga Rugi, DPR RI Panggil Dirut Telkom
Kondisi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang capai 5,44 persen, sesuai dengan ekspektasi pelaku pasar. Dikutip dari CNBC Indonesia, konsensus pasar memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II 2022 adalah 3,5 persen qtq dan 5,17 yoy.
"Kondisi ekonomi global dihadapkan kepada sejumlah tantangan. Tekanan inflasi di beberapa negara sudah cukup tinggi. Uni Eropa 9,6%, Amerika 9,1%, Inggris 8,2%, Korea 6,1%. IMF juga melakukan revisi pertumbuhan ekonomi, turun ke bawah. Untuk 2022, semula adalah 3,6% menjadi 3,2%," papar Margo Yuwono, Kepala BPS, dikutip dari CNBC Indonesia [1], 5 Agustus 2022.
Baca Juga Harga Tiket Pulau Komodo Rp3,75 Juta, Warganet Inginkan Dialog
Menurut kepala BPS, adanya kenaikan harga komoditas membuat Indonesia mendapatkan keuntungan dan neraca perdagangan yang surplus, yakni US$ 15,55 miliar. Naik 148,01% yoy. Tak hanya itu, dirinya menjelaskan bahwa penanganan Covid-19 yang tepat pun menyumbang kenaikan pertumbuhan ekonomi.
Dengan kebijakan penanganan Covid-19 saat ini, bisa membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia optimal karena daya beli terjaga, konsumsi dan aktivitas produksi di Indonesia juga terakselerasi dengan baik. Tak hanya itu, pemerintah dan Bank Indonesia (BI) juga terus meredam tekanan global.
Perihal subsidi energi dan bantuan sosial, terjadi peningkatan masing-masing 11,34 persen yoy dan 56,17 persen. Serta Bank Indonesia memilih untuk tidak menaikan suku bunga acuan, hingga masih berada dalam level 3,5 persen.
Berita Terbaru |
PRO KONTRA: Kritik Rocky Gerung untuk Jokowi
Senin, 07 Agustus 2023
|
Prabowo Subianto Didukung PKB Capres 2024: Tambahan Kekuatan
Senin, 31 Juli 2023
|
Pilpres 2024: Keberlanjutan Ganjar, Prabowo atau Perubahan Anies?
Senin, 24 Juli 2023
|
PRO KONTRA: RUU Kesehatan Disahkan?
Senin, 17 Juli 2023
|
Prabowo Subianto Temui Cak Imin, Soal Pilpres 2024?
Senin, 10 Juli 2023
|
Dito Ariotedjo Diperiksa Kejagung Sebagai Saksi Kasus Korupsi di Kominfo
Selasa, 04 Juli 2023
|
PRO KONTRA: SBY buat Buku Tentang Pilpres 2024 dan Cawe-cawe?
Jumat, 30 Juni 2023
|
PRO KONTRA: Wacana Kaesang Maju jadi Cawalkot Depok
Rabu, 28 Juni 2023
|
Ada Upaya Anies Baswedan ‘Dijegal’ KPK Jelang Pilpres 2024?
Senin, 26 Juni 2023
|