Panglima TNI Jendera Andika Utus Dokter F Bantu Autopsi Brigadir J

Jenderal Andika Perkasa selaku Panglima TNI mengaku bahwa dirinya belum menerima permintaan resmi dari Polri untuk bantuan autopsi ulang jenazah Brigadir J. Kendati demikian, Panglima TNI telah diberi tahu oleh Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI) untuk memilih dokter F dari TNI.

Adapun dokter F dari TNI yang bertugas di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto diminta PDFI untuk terlibat dalam autopsi ulang Brigadir J yang tewas dalam baku tembak pada 8 Juli 2022 di rumah Irjen Ferdy Sambo, mantan Kadiv Propam Polri.

"Orangnya juga sudah saya hadirkan di sini, saya ingin mastikan Anda terlibat digabung satu tim di bawah perhimpunan, saya titip pesan jaga kredibilitas integritas dan seterusnya, intinya keilmuan dan objektifitas harus prioritas," kata Andika, dikutip dari Tempo [1], 25 Juli 2022.

Sebelumnya, pihak kepolisian telah memastikan bahwa terdapat tujuh orang ahli dari perhimpunan yang akan mengikutip autopsi ulang Brigadir J di Jambi, sebagaimana tempat yang telah ditetapkan oleh pihak kepolisian untuk menggelar autopsi ulang terhadap Brigadir J.

Baca Juga Kapolri Listyo Sigit Copot Dua Pejabat Polri Imbas Kasus Tewasnya Brigadir J

"Rumah sakit dari permintaan pihak pengacara ada beberapa rumah sakit yang salah satunya RSCM, RSPAD juga boleh. Pihak pengacara juga menyampaikan seperti itu. Dari berbagai rumah sakit, dokter-dokter memang ekspert di bidang kedokteran forensik itu akan dihadirkan," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo.

Kendati demikian, pihak keluarga dari Brigadir J meminta agar autopsi ulang sang anak dilakukan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) di Jakarta Pusat. Namun, pihak kepolisian belum memastikannya karena masih dalam tahapan komunikasi.

"Ya secepatnya. Secepatnya kalau misalnya pekan depan, pekan depan pasti akan dilakukan oleh penyidik. Penyidik juga tidak mau mengambil risiko," ujarnya.

Panglima TNI mengaku bahwa pihaknya siap membantu Polri, TNI memiliki tiga rumah sakit kelas A dan beberapa rumah sakit kelas di bawahnya yang tersebar di sejumlah daerah di Indonesia. Sehingga Panglima TNI mengaku siap membantu autopsi ulang jenazah Brigadir J.

Baca Juga Kapolri Copot Irjen Ferdy Sambo, Mahfud MD Sebut Bagus

Tak hanya itu, pihak TNI siap menyiapkan rumah sakit dan menyuplai tim dokter senior, serta peralatan medis terbaik yang dibutuhkan. "Kami pasti hadirkan dokter-dokter maupun semua perangkat medis yang diperlukan, yang terbaik, karena ini adalah misi kemanusiaan," katanya.

Adapun jika nantinya pihak TNI dimintai bantuan untuk melakukan autopsi jenazah Brigadir J, pihaknya akan mengawasi secara langsung agar hal tersebut berjalan tanpa adanya intervensi sedikit pun sehingga proses tersebut bisa berjalan dengan objektif.

"Sehingga mereka bisa memberikan penilaian maupun misalnya sumbangsih dari segi keilmuan itu lebih maksimal dan yang lebih penting memang terkendali dalam arti tidak intervensi sedikit pun sehingga mereka bisa memberikan opini yang benar-benar obyektif," jelasnya.

Keterlibatan dokter F ditegaskan oleh Panglima TNI bukan tawaran dari pihaknya, melainkan keinginan dari tim pembela hukum Brigadir J atau Polri. "Kami tak mengarahkan pilih ini, enggak, terserah, supaya enggak ada kecurigaan," kata dia.