PRO KONTRA: Kritik Rocky Gerung untuk Jokowi
Senin, 07 Agustus 2023
|
Prabowo Subianto Bersama Presiden Jokowi./Instagram @prabowo
Prabowo Subianto menjelaskan mengenai alasan dirinya menerima jabatan sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi.
Sebagaimana diketahui bahwa Jokowi dan Prabowo Subianto merupakan rival dalam kontestasi pilpres 2014 dan 2019, namun dirinya menerima posisi sebagai Menhan setelah dua kali kalah melawan Presiden Jokowi dalam ajang pilpres 2014 dan 2019 silam.
Dikutip dari CNBC Indonesia, Prabowo Subianto menceritakan perihal negara lain yang bingung dengan sistem perpolitikan di Indonesia. Beberapa negara yang pernah disambangi oleh Prabowo Subianto, merasa aneh jika dirinya saat ini menjabat sebagai anak buah Presiden Jokowi.
"Politik kita dianggap stabil sekarang. Bayangkan, saya keliling di dunia, ke mana-mana mereka bingung kok bisa Anda rivalnya pak Jokowi, dan Anda mau sekarang jadi anak buahnya pak Jokowi," kata Prabowo, dikutip dari CNBC Indonesia [1].
Baca Juga Koalisi Silaturahmi Indonesia Raya Gerindra-PKB, Netizen Nilai Ideal
Ketum Partai Gerindra tersebut pun mencontohkan negara Amerika Serikat (AS) yang terdapat dua partai penguasa di mana keduanya tidak berkenan untuk bertemu dalam satu meja.
"Di 'mbah'nya demokrasi, AS, Anda lihat antara Partai Demokrat dan Republik sampai sekarang mereka itu kadang-kadang duduk satu meja pun tidak mau. Bahkan, ada presiden mereka, Donald Trump, sampai hari ini belum mengakui bahwa dia kalah," kata Prabowo.
Dirinya pun menjelaskan bahwa di Indonesia terdapat filosifi yang mempersatukan, yakni berbeda pandangan, bukan berarti bermusuhan.
Baca Juga Petinggi Demokrat: Kerja Sama dengan Golkar Cukup, Ini kata Ketua DPP Golkar
"Mereka bingung kok di Indonesia bisa. Di Indonesia filosofi kita lain, filosofi kita adalah bahwa kalau kita berbeda pendapat tidak berarti kita harus bermusuhan," jelasnya.
Sehingga, menurutnya, perbedaan pandangan merupakan hal yang biasa, selayaknya permasalahan dalam keluarga, kendati adanya permasalahan, tetap dalam satu ikatan keluarga.
"Kadang-kadang kakak adik di satu keluarga ribut, ya kan? Masa mau gontok-gontokan kakak adik? Kadang kita berbeda pandangan dengan orang yang paling dekat sama kita, istri kita lah, kadang-kadang orang tua kita, kadang anak kita, tapi tetap keluarga kita," jelasnya.
Adapun kekalahan Prabowo Subianto pada kontestasi pilpres 2014 dan 2019, tidak membuatnya marah atau putus asa.
"Tidak bisa 100 persen kita puas, tapi lumayan 70 persen. Saya ingin jadi Presiden, enggak jadi. Mau marah-marah? Mau marah sama Tuhan? Ya enggak bisa. Tapi lumayan, saya Menteri Pertahanan sekarang," kata Prabowo.
Berita Terbaru |
PRO KONTRA: Kritik Rocky Gerung untuk Jokowi
Senin, 07 Agustus 2023
|
Prabowo Subianto Didukung PKB Capres 2024: Tambahan Kekuatan
Senin, 31 Juli 2023
|
Pilpres 2024: Keberlanjutan Ganjar, Prabowo atau Perubahan Anies?
Senin, 24 Juli 2023
|
PRO KONTRA: RUU Kesehatan Disahkan?
Senin, 17 Juli 2023
|
Prabowo Subianto Temui Cak Imin, Soal Pilpres 2024?
Senin, 10 Juli 2023
|
Dito Ariotedjo Diperiksa Kejagung Sebagai Saksi Kasus Korupsi di Kominfo
Selasa, 04 Juli 2023
|
PRO KONTRA: SBY buat Buku Tentang Pilpres 2024 dan Cawe-cawe?
Jumat, 30 Juni 2023
|
PRO KONTRA: Wacana Kaesang Maju jadi Cawalkot Depok
Rabu, 28 Juni 2023
|
Ada Upaya Anies Baswedan ‘Dijegal’ KPK Jelang Pilpres 2024?
Senin, 26 Juni 2023
|