Moeldoko Sarankan Masyarakat Pakai Kendaraan Listrik: BBM Naik Siapa Takut?

Kepala Staf Presiden yang juga menjadi Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo), Moeldoko merasa prihatin terhadap adanya kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi yang terjadi saat ini. Saat dirinya melakukan konferensi pers Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2022, menuturkan bahwa dirinya tidak takut perihal adanya kenaikan harga BBM non subsidi.

Agar masyarakat tidak terbebani oleh kenaikan harga BBM non subsidi, Moeldoko menyarankan warga agar menggunakan kendaraan listrik.

"Periklindo tagline kita, BBM naik siapa takut? Jadi kalau anda nggak mau boros segera gunakan mobil, motor listrik. Akan hemat, negara akan mengurangi impor BBM. Masyarakat bisa menikmati lingkungan bersih," kata Moeldoko, dikutip dari CNBC Indonesia [1], 12 Juli 2022.

Baca Juga Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Prabowo Masuk Koran Jepang, Kenapa?

Perlu diketahui bahwa Moeldoko menjadi Ketum Periklindo sejak April 2021. beberapa agen pemegang merk (APM) yang terjun dalam kendaraan listrik, juga masuk dalam perkumpulan yang diketuai Moeldoko tersebut.

Pemerintah Indonesia juga telah mengeluarkan Perpres 55 tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Mobil Listrik di Indonesia. Moeldoko menjelaskan bahwa hadirnya Periklindo merupakan jembatan antara pemangku kebijakan dengan pihak terkait lainnya.

"Pemerintah telah mengeluarkan Perpres 55 tahun 2019 tentang percepatan pembangunan mobil listrik di Indonesia. Periklindo lahir ingin jadi strateging partner pemerintah agar kita bisa menjembatani antar berbagai stakeholder, baik produsen, dan sebagainya sehingga Periklindo bisa jadi penghubung yang baik bagi pemerintah," sebut Moeldoko.

Baca Juga Menteri Investasi Bahlil Lahadalia Akan Larang Ekspor EBT: Nanti Saya Umumkan

Saat KSP Moeldoko makin optimis dengan strateginya guna melakukan pengembangan industri mobil listrik, harga minyak dunia pun cenderung alami kenaikan secara terus-menerus.

Harga minyak jenis brent pada 11 Juli 2022, berada di atas US$ 100/barel, yakni 106,98/barel. Harga tersebut alami penurunan 0,04 persen dari posisi penutupan perdagangan akhir pekan lalu.

Kendati demikian, perdagangan pada Jumat silam, harga brent ditutup di S$ 107,02/barel. Melonjak 2,26% dari hari sebelumnya. Pada perdagangan Kamis, harga ditutup naik 3,96 persen.