Menlu Amerika Serikat Tiba di Jepang: Belasungkawa kepada Rakyat Jepang

Mantan Perdana Menteri (PM) Jepang, Shinzo Abe telah meninggal dunia. Sebagaimana diketahui bahwa Shinzo Abe meninggal dunia karena ditembak oleh seseorang dari arah belakang pada saat dirinya sedang berpidato.

Adapun senjata yang digunakan oleh diduga pelaku yang membunuh mantan PM Jepang, Shinzo Abe adalah senjata rakitan berjenis shotgun yang dimodifikasi sedemikian rupa sehingga menyerupai kamera.

Mantan PM Jepang, Shinzo Abe saat dibawa ke rumah sakit, sempat dilakukan transfusi darah oleh pihak kesehatan setempat.

Baca Juga Erdogan Siap Damaikan Vladimir Putin dengan Volodymyr Zelensky, Dipuji Paus

Berkaitan dengan meninggalnya mantan PM Jepang, Shinzo Abe, Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat, Antony Blinken telah tiba di Tokyo Jepang hari ini. Adapun tujuan Menlu AS ke Jepang adalah untuk menyampaikan rasa duka cita atau belasungkawa terhadap masyarakat Jepang atas meninggalnya Shinzo Abe.

Dikutip dari Detik, kunjungan Antony Blinken ini sebelumnya tidak terjadwal, dirinya tiba hari ini (11 Juli 2022) dan mendarat di pangkalan militer Yokota. Menlu AS mengaku sedih atas meninggalnya mantan PM Jepang, Shinzo Abe.

Rencananya, Antony Blinken akan melangsungkan perjalanan singkat untuk bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Fumio Kishida. Perlu diketahui bahwa mendiang Shinzo Abe merupakan PM terlama di Jepang yang mendukung hubungan pertahanan dan politik yang kuat dengan Amerika Serikat.

Baca Juga Joe Biden akan Sediakan Alutsista dan Roket Canggih untuk Ukraina

Sebelumnya, pada 8 Juli 2022, Presiden Amerika Serikat, Joe Biden mendatangi kediaman duta besar Jepang di AS guna menandatangani buku belasungkawa.

Menurut Antony Blinken, persahabatan antara Amerika Serikat dengan Jepang, akan selamanya terjalin dan tak akan goyah.

Juru Bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengkonfirmasi jadwal Antony Blinken yang akan mengunjungi Jepang dan akan bertemu para pejabat di Tokyo, Jepang.

"Akan mengucapkan belasungkawa kepada rakyat Jepang dalam pertemuan dengan pejabat senior di Tokyo," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price, dikutip dari Detik [1].