![]() |
PRO KONTRA: Kritik Rocky Gerung untuk Jokowi
Senin, 07 Agustus 2023
|
Mantan Pimpinan KPK Khawatir Pemilu 2024 Mirip 2019./YouTube Novel Baswedan
Mantan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Bambang Widjojanto mengkhawatirkan Pemilu 2024 menelan ratusan korban seperti Pemilu 2019, sehingga ia mempertanyakan jaminan Pemilu 2024 tak menimbulkan korban jiwa.
Mantan Pimpinan KPK Khawatir Pemilu 2024 Mirip 2019
Saat pemilu 2019, ratusan korban yang berjatuhan, dinilai Bambang Widjojanto hal tersebut tak pernah terjadi "Peristiwa itu tidak mungkin dihapus di jejak digital, 894 petugas pemungutan suara meninggal dan 15 ribu orang sakit, sebagian besarnya petugas pemungutan suara Pemilu 2019," ujarnya [1].
"Pertanyaannya adalah ketika nanti pemilu dilakukan secara serentak 2024 dengan komplikasi yang begitu dahsyat, apa jaminannya tragedi kematian itu [pada Pemilu 2019] tidak akan terulang lagi," imbuh dia.
Baca Juga Pertemuan Jokowi dan Megawati Soekarnoputri, Lobi Dukungan Puan Maharani Capres 2024?
Dirinya mengatakan bahwa berdasarkan penelusuran Kementerian Kesehatan di 28 provinsi di Indonesia, menyatakan bahwa sebagian besar korban meninggal dunia merupakan penderita gagal jantung, stroke, dan penyakit lainnya.
"Salah satu jalan keluarnya mungkin adalah apakah proses pemilihan petugas-petugas penyelenggaraan pemilu sudah sungguh-sungguh memperhitungkan alasan kesehatan serta kompetensi soal kemampuannya dia," katanya.
Baca Juga Pemilu 2024 Diprediksi akan Didominasi Gen Z dan Milenial, Berikut Karakteristiknya
Ketua MK Sebut Ikut Merasa Berdosa
Diketahui bahwa Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman mengaku ikut merasa berdosa karena ia ikut andil dalam pengambilan keputusan pemilu dilakukan secara serentak. Dirinya mengklaim bahwa Pemilu 2019 merupakan yang tersulit di dunia.
"Saya merasa ikut berdosa karena saya ikut memutuskan. Kalau tidak salah sudah 45 orang petugas KPPS dan 15 orang polisi yang meninggal dunia (saat pemilu)," ujar Anwar Usman.
Adapun alasan MK memutuskan pemilu serentak adalah untuk efisiensi waktu dan anggaran, namun dalam pelaksanaannya, ternyata lebih besar dari perkiraan awal dan mencapai Rp35 triliun. Kendati demikian, ia mengaku tak menyesal dengan peraturan tersebut.
"Tapi sudah lah, ini sudah terjadi. Ini bahan evaluasi ke depan. Tugas berat masih menanti kami, saya terus terang selalu berharap mudah-mudahan pemilu ini, terutama pilpres tidak bermuara ke MK," ujarnya.
Berita Terbaru |
![]() |
PRO KONTRA: Kritik Rocky Gerung untuk Jokowi
Senin, 07 Agustus 2023
|
![]() |
Prabowo Subianto Didukung PKB Capres 2024: Tambahan Kekuatan
Senin, 31 Juli 2023
|
![]() |
Pilpres 2024: Keberlanjutan Ganjar, Prabowo atau Perubahan Anies?
Senin, 24 Juli 2023
|
![]() |
PRO KONTRA: RUU Kesehatan Disahkan?
Senin, 17 Juli 2023
|
![]() |
Prabowo Subianto Temui Cak Imin, Soal Pilpres 2024?
Senin, 10 Juli 2023
|
![]() |
Dito Ariotedjo Diperiksa Kejagung Sebagai Saksi Kasus Korupsi di Kominfo
Selasa, 04 Juli 2023
|
![]() |
PRO KONTRA: SBY buat Buku Tentang Pilpres 2024 dan Cawe-cawe?
Jumat, 30 Juni 2023
|
![]() |
PRO KONTRA: Wacana Kaesang Maju jadi Cawalkot Depok
Rabu, 28 Juni 2023
|
![]() |
Ada Upaya Anies Baswedan ‘Dijegal’ KPK Jelang Pilpres 2024?
Senin, 26 Juni 2023
|