Ketua MPR Dorong Polri Usut Kasus Penembakan Brigadir J: Masyarakat Menunggu

Kasus penembakan Brigadir J oleh Bharada E yang sebelumnya diduga baku tembak di rumah Kadiv Propam, Irjen Ferdy Sambo membuat Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Bambang Soesatyo memberikan pandangannya.

Menurut Bambang Soesatyo, Presiden Jokowi juga telah memberikan perhatiannya terhadap kasus penembakan hingga menewaskan Brigadir J. Dirinya juga menuturkan bahwa masyarakat menunggu kejelasan peristiwa kasus penembakan ini.

"Masyarakat menunggu kejelasan peristiwa ini," kata Ketua MPR, dikutip dari CNN Indonesia [1], 14 Juli 2022.

Ketua MPR pun meminta agar masyarakat mempercayakan kasus penembakan Brigadir J ini kepada tim khusus yang sudah dibentuk Kapolri yang melibatkan pihak eksternal, yakni Komnas HAM dan Kompolnas. Dirinya juga meyakini bahwa tim tersebut akan bekerja secara profesional.

Baca Juga Mahfud MD Nilai Kasus Penembakan Brigadir J Janggal, Singgung Ketidakjelasan Polri

"Percayakanlah kepada polisi dan jajarannya yang sedang bekerja. Kita dukung Kapolri yang telah membentuk tim khususnya dengan melibatkan Kompolnas dan Komnas HAM untuk membuat terang kasus ini," ujarnya.

Mendapat Perhatian dari Menkopolhukam Mahfud MD

Menurut Mahfud MD selaku Menkopolhukam, dirinya merasa bahwa kasus ini terdapat kejanggalan, karena pihak Polri dinilai Menkopolhukam, penjelasannya tidak jelas hubungan antara sebab dan akibat dalam rangkaian peristiwanya.

"Kasus ini memang tak bisa dibiarkan mengalir begitu saja karena banyak kejanggalan yang muncul dari proses penanganan, maupun penjelasan Polri sendiri yang tidak jelas hubungan antara sebab dan akibat setiap rantai peristiwanya," kata Mahfud MD.

Baca Juga Kapolri Bentuk Tim Khusus Guna Ungkap Kasus Saling Tembak Dua Anggota Polri

Kronologi kejadiannya, Brigadir J dan Bharada E terlibat aksi baku tembak di rumah Kadiv Propam, Irjen Ferdy Sambo pada 8 Juli 2022. Bharada E menembak Brigadir J karena diduga melakukan pelecehan terhadap istri dari Irjen Ferdy Sambo.

Pihak keluarga Brigadir J tidak puas dengan penjelasan dari pihak kepolisian yang menyebutkan jika Brigadir J tewas karena aksi baku tembak, pasalnya jari Brigadir J putus dan terdapat luka sayat di beberapa bagian tubuh mendiang.