PRO KONTRA: Kritik Rocky Gerung untuk Jokowi
Senin, 07 Agustus 2023
|
Ganjar Pranowo./Instagram ganjar_pranowo
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo merupakan sosok yang digaungkan dan digadang-gadang menjadi calon presiden (capres) 2024.
Namun, kinerja Ganjar Pranowo saat ini sedang disorot karena wilayah pimpinannya, yakni Provinsi Jawa Tengah merupakan provinsi dengan indeks kemiskinan paling tinggi.
Hal ini membuat Kementerian Sekretariat Negara mengeluarkan surat edaran nomor: B-38/KSN/SWP/KK.04.01/02/2022 guna percepatan pengentasan kemiskinan.
Dalam surat edaran yang dikeluarkan Kementerian Sekretariat Negara, terdapat 19 kabupaten/kota miskin ekstrem di Provinsi Jawa Tengah.
Menurut Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi menjelaskan jika hal tersebut merupakan bukti kegagalan Ganjar Pranowo.
"Kegagalan Ganjar ini juga jadi bukti kegagalan Jokowi yang lebih mementingkan pencitraan sebagai modal di Pilgub DKI maupun sebagai Capres 2014 dan 2019. Karena baik Jokowi dan Ganjar lebih mementingkan pencitraan dibanding kerja nyata untuk memberikan kesejahteraan selama memimpin," ujarnya, dikutip dari RMOL.
Untuk 19 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah yang masuk dalam kategori miskin ekstrem adalah Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Wonosobo, Magelang, Boyolali, Klaten, Karanganyar, Sragen, Rembang, Pati, Demak, Kendal, Batang, Pekalongan, Pemalang, Tegal, Brebes.
Kendati demikian, akademisi dari Universitas Negeri Semarang (Unnes), Profesor Sarati justru memuji Ganjar Pranowo dalam hal pengentasan kemiskinan.
Menurutnya, jika mengacu pada data Badan Pusat Statistik (BPS), Provinsi Jawa Tengah bukan merupakan provinsi termiskin.
“Ya, memang berdasarkan data BPS, sebetulnya Jawa Tengah bukan provinsi termiskin di Jawa, karena angka kemiskinan di Jawa Tengah memang 11,25 persen. Yang lebih tinggi dari angka nasional (9,71 persen). Ternyata ada provinsi yang lebih tinggi lagi persentasenya yaitu Daerah Istimewa Yogyakarta 11,9 persen,” tandasnya.
Tak hanya itu, di Provinsi Jawa Tengah yang dipimpin Ganjar Pranowo, terdapat penurunan kemiskinan selama Covid-19 berlangsung, yakni tahun 2021.
“Nah inilah yang menurut saya pantas dijadikan contoh, bahwa penurunan penduduk miskin adalah suatu upaya pembangunan yang sangat luar biasa. Karena angka ini cukup signifikan turunnya sampai hampir 200 ribu (orang) sejak 2021. Padahal ada pandemi Covid. Itu yang harus diperhatikan,” katanya.
Menurutnya juga, Ganjar Pranowo selama menjabat, mampu menurunkan kemiskinan di dareahnya mencapai 10,5 persen hingga tahun 2019.
Adapun saat pandemi Covid-19 melanda, prosentase kemiskinan di Provinsi Jawa Tengah Sempat naik 1,3 persen hingga menjadi 11,8 persen.
Namun hingga September, prosentase kemiskinan di Provinsi Jawa Tengah sudah menurun ke angka 11,2 persen.
Berita Terbaru |
PRO KONTRA: Kritik Rocky Gerung untuk Jokowi
Senin, 07 Agustus 2023
|
Prabowo Subianto Didukung PKB Capres 2024: Tambahan Kekuatan
Senin, 31 Juli 2023
|
Pilpres 2024: Keberlanjutan Ganjar, Prabowo atau Perubahan Anies?
Senin, 24 Juli 2023
|
PRO KONTRA: RUU Kesehatan Disahkan?
Senin, 17 Juli 2023
|
Prabowo Subianto Temui Cak Imin, Soal Pilpres 2024?
Senin, 10 Juli 2023
|
Dito Ariotedjo Diperiksa Kejagung Sebagai Saksi Kasus Korupsi di Kominfo
Selasa, 04 Juli 2023
|
PRO KONTRA: SBY buat Buku Tentang Pilpres 2024 dan Cawe-cawe?
Jumat, 30 Juni 2023
|
PRO KONTRA: Wacana Kaesang Maju jadi Cawalkot Depok
Rabu, 28 Juni 2023
|
Ada Upaya Anies Baswedan ‘Dijegal’ KPK Jelang Pilpres 2024?
Senin, 26 Juni 2023
|