PRO KONTRA: Kritik Rocky Gerung untuk Jokowi
Senin, 07 Agustus 2023
|
Menlu Rusia Sergei Lavrov yang Diduga Walkout dalam Acara FMM G20 di Bali./Instagram @s.v.lavrov
Indonesia saat ini sedang mengemban amanah sebagai Presiden G20 Internasional, sehingga terdapat pertemuan dengan petinggi dunia yang diadakan di Bali hingga nanti puncak acaranya pada November 2022. Namun pada saat pertemuan para menteri luar negeri G20 atau FMM, terdapat dugaan bahwa Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia, Sergei Lavrov walk out saat acara tersebut.
Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Jerman, Annalena Baerbock, dirinya menduga bahwa Menlu Rusia melakukan walk out karena tidak siap untuk berbicara. Namun hal tersebut dibantah Juru Bicara Kemenlu Rusia, Maria Zakharova.
"Di luar tempat apa? Sungguh omong kosong," kata Zakharova, dikutip dari Tempo [1], 11 Juli 2022.
Menurutnya, Menlu Rusia telah berada dalam ruangan di mana FMM G20 Bali dimulai. Sergei Lavrov telah adakan beberapa pertemuan bilateral dan ikut ambil bagian di acara G20 lainnya.
Baca Juga Menlu Amerika Serikat Tiba di Jepang: Belasungkawa kepada Rakyat Jepang
Tanggapan Menlu RI Retno Marsudi
Menurut Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi menjelaskan bahwasanya memang Sergei Lavrov sempat pergi, namun Menlu Rusia tersebut kembali lagi untuk mengikuti forum yang sedang berlangsung.
"Lavrov kembali lagi ke tempat pertemuan. Saya melakukan pertemuan bilateral empat mata dengan Lavrov antara sesi 1 dan sesi 2. Di awal sesi dua, Lavrov juga ada. Pas dia mau pulang lebih dulu, Lavrov datang ke meja saya untuk pamit," kata Menlu Retno Marsudi.
Menlu Rusia menayangkan perihal negara Barat yang mengkritik pihaknya pada G20 ini, pasalnya, dirinya merasa bahwa forum G20 tersebut terlalu fokus pada konflik antara Ukraina dengan Rusia, sehingga mengesampingkan pembahasan mengenai permasalahan ekonomi global.
Baca Juga Mantan PM Jepang Shinzo Abe Meninggal Dunia, Pelaku Diduga Mantan Anggota Militer
"'Agresor', 'penyerbu', 'penjajah' - kami mendengar banyak hal hari ini," kata Lavrov kepada wartawan.
Adapun invasi militer yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina, telah berlangsung sejak Februari 2022, hingga pada akhirnya, terdapat sanksi ekonomi yang dijatuhkan oleh negara Barat yang mendukung Ukraina.
Dalam hal ini, Rusia dianggap sebagai negara yang menyebabkan permasalahan energi, pangan, dan ekonomi. Namun pihak Rusia menolak terkait tuduhan negara Barat tersebut.
Berita Terbaru |
PRO KONTRA: Kritik Rocky Gerung untuk Jokowi
Senin, 07 Agustus 2023
|
Prabowo Subianto Didukung PKB Capres 2024: Tambahan Kekuatan
Senin, 31 Juli 2023
|
Pilpres 2024: Keberlanjutan Ganjar, Prabowo atau Perubahan Anies?
Senin, 24 Juli 2023
|
PRO KONTRA: RUU Kesehatan Disahkan?
Senin, 17 Juli 2023
|
Prabowo Subianto Temui Cak Imin, Soal Pilpres 2024?
Senin, 10 Juli 2023
|
Dito Ariotedjo Diperiksa Kejagung Sebagai Saksi Kasus Korupsi di Kominfo
Selasa, 04 Juli 2023
|
PRO KONTRA: SBY buat Buku Tentang Pilpres 2024 dan Cawe-cawe?
Jumat, 30 Juni 2023
|
PRO KONTRA: Wacana Kaesang Maju jadi Cawalkot Depok
Rabu, 28 Juni 2023
|
Ada Upaya Anies Baswedan ‘Dijegal’ KPK Jelang Pilpres 2024?
Senin, 26 Juni 2023
|