Isu Presiden Jokowi Ketum PDIP, Ganjar Pranowo Sebut Hal Ini

Sebelumnya terdapat isu perihal Presiden Jokowi yang akan menjadi Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Isu tersebut dinilai Ganjar Pranowo selaku Gubernur Jawa Tengah (Jateng) yang juga kader PDIP, merupakan pihak yang ingin merusak internal PDIP.

"Saya meminta kita semua mewaspadai adanya penumpang gelap. Agar siapapun tidak membuat gerakan yang merusak nama baik seseorang," tegas Ganjar Pranowo [1].

Ganjar mengatakan bahwa dirinya bersama Presiden Jokowi adalah kader partai PDIP yang paham dengan aturan dan relasi di internal partai. Dirinya juga menilai ide tersebut adalah sesuatu yang ngawur dan imajinasi dari pihak yang tak paham aturan.

Baca Juga Ganjar Pranowo Disanksi PDIP, Relawan Heran, Pengamat Anggap Kurang Kerjaan

"(Ide Jokowi Ketum PDIP) Itu sebuah kengawuran dan imajinasi dari seorang yang tidak mengerti aturan di PDI Perjuangan, yang tidak mengerti relasi di antara kami di dalam partai dan sangat sembrono," jelasnya.

Perihal suksesi ketum, Ganjar Pranowo menyebutkan bila kongres partai telah mengatur hal itu dengan rapi, sehingga ide perihal Presiden Jokowi merebut kepemimpinan Ketum PDIP merupakan hal yang ngawur. "Itu sangat ngawur. Pak Jokowi bukan tipe yang seperti itu," katanya.

"Saya kira yang seperti ini mesti dicermati. Apakah ini ide pribadi atau seruan orang. Kita yang sejak awal mendukung pak Jokowi di dalam pemerintahan tentu harus segera meng-counter orang-orang semacam ini agar tidak terpancing situasi yang mengadu domba," ungkapnya.

Baca Juga Ganjar Pranowo Siap jadi Capres 2024, Ada Tokoh Kuat di Balik Pernyataan Ini?

Dugaan adanya penumpang gelap dan adu domba tersebut tercium saat kejadian beberapa waktu lalu yang mengklaim bahwa pihaknya relawan Ganjar Pranowo yang mendesak KPK mengusut Ketua DPR RI Puan Maharani soal kasus EKTP.

"Mulai banyak penumpang gelap dan mendorong-dorong dengan adu domba," tutur Ganjar.

Sehingga dirinya meminta agar relawan tak menggunakan strategi politik kotor. "Saya ingin menyampaikan relawan manapun atau siapapun, satu agar tidak menjelek-jelekkan orang, dua tidak mendiskreditkan orang, tiga juga tidak mendiskreditkan partai-partai," pungkasnya.