PRO KONTRA: Kritik Rocky Gerung untuk Jokowi
Senin, 07 Agustus 2023
|
Fahri Hamzah yang Nilai Harga BBM Naik Karena Subsidi Salah Sasaran Merupakan Retorika Pemerintah./Instagram @fahrihamzah
Mantan Wakil Ketua DPR RI sekaligus Waketum Partai Gelora, Fahri Hamzah mengkritik keputusan pemerintah yang telah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). Menurutnya hal tersebut hanya memuat kehidupan masyarakat lebih sulit.
Tak hanya itu, jika sebelumnya pemerintah menjelaskan bahwa harga bbm naik karena subsidi yang salah sasaran, menurut Fahri Hamzah, hal tersebut hanya argumentasi dari pemerintah yang bersifat retorika belaka, yang pasti akan menyusahkan rakyat.
"Argumentasi terkait subsidi sebagai beban ekonomi yang salah sasaran, itu hanya retorika belaka pemerintah saja. Kenaikan harga BBM justru akan semakin menyusahkan masyarakat," kata Fahri Hamzah, dikutip dari Detik [1], 5 September 2022.
Baca Juga Harga BBM Naik Karena Subsidi Tak Tepat Sasaran? Erick Thohir Usul Gunakan PeduliLindungi
Adapun alasan harga bbm naik yang disebabkan oleh salah sasaran karena yang menggunakannya adalah mobil pribadi dan bukan rakyat miskin, menurut Fahri Hamzah, alasan tersebut tidak akan bisa diterima oleh rakyat sampai kiamat.
"Hal itu tidak akan pernah diterima rakyat sampai kiamat. Rakyat menganggap pencabutan subsidi akan menambah kesulitan hidup mereka," ucap Fahri Hamzah.
Baca Juga Polemik Uang Pensiunan DPR Seumur Hidup, Netizen Singgung Orba
Dirinya juga menjelaskan bahwa sesuai konstitusi, tuga pemerintah adalah membantu dan membela rakyat dalam kesulitan hidup. Ia juga menyarankan pemerintah tidak perlu mengikuti protokol kaum kapitalis, yang tidak setuju atas adanya subsidi untuk rakyat.
"Mereka (kaum kapitalis) ingin kompetisi berlangsung secara sempurna, tidak ingin ada subsidi-subsidi, semua harus diserahkan ke mekanisme pasar," tandas Fahri Hamzah.
Perlu diketahui bahwa harga BBM Naik pada 3 September 2022. Adapun harga bbm yang naik adalah Pertalite, Solar, dan Pertamax. Menurut Presiden Jokowi, subsidi tersebut akan dialihkan untuk bantuan yang dirasa lebih tepat sasaran.
"Dan sebagian subsidi BBM akan dialihkan untuk bantuan yang lebih tepat sasaran. Bantuan langsung tunai (BLT) BBM sebesar Rp 12,4 triliun yang diberikan kepada 20,65 juta keluarga yang kurang mampu sebesar Rp 150 ribu per bulan dan mulai diberikan bulan September selama 4 bulan," kata Jokowi.
Menurut Menteri ESDM Arifin Tasrif, harga BBM yang naik adalah Pertalite dari Rp 7.650 per liter jadi Rp 10.000 ribu per liter, solar subsidi dari Rp 5.150 per liter jadi Rp 6.800 per liter, dan Pertamax nonsubsidi dari Rp 12.500 per liter jadi Rp 14.500 per liter.
Berita Terbaru |
PRO KONTRA: Kritik Rocky Gerung untuk Jokowi
Senin, 07 Agustus 2023
|
Prabowo Subianto Didukung PKB Capres 2024: Tambahan Kekuatan
Senin, 31 Juli 2023
|
Pilpres 2024: Keberlanjutan Ganjar, Prabowo atau Perubahan Anies?
Senin, 24 Juli 2023
|
PRO KONTRA: RUU Kesehatan Disahkan?
Senin, 17 Juli 2023
|
Prabowo Subianto Temui Cak Imin, Soal Pilpres 2024?
Senin, 10 Juli 2023
|
Dito Ariotedjo Diperiksa Kejagung Sebagai Saksi Kasus Korupsi di Kominfo
Selasa, 04 Juli 2023
|
PRO KONTRA: SBY buat Buku Tentang Pilpres 2024 dan Cawe-cawe?
Jumat, 30 Juni 2023
|
PRO KONTRA: Wacana Kaesang Maju jadi Cawalkot Depok
Rabu, 28 Juni 2023
|
Ada Upaya Anies Baswedan ‘Dijegal’ KPK Jelang Pilpres 2024?
Senin, 26 Juni 2023
|