![]() |
PRO KONTRA: Kritik Rocky Gerung untuk Jokowi
Senin, 07 Agustus 2023
|
Ilustrasi. Kebocoran Data Diduga Terjadi di Kemensos ./Pixabay The DIgital Artist
Kembali terjadi kasus dugaan kebocoran data Warga Negara Indonesia. Kali ini diduga kebocoran sebanyak 102 juta data WNI berasal dari Kementerian Sosisal (Kemensos). Hal ini diungkapkan oleh akun Twitter DarkTracer_int.
Perlu diketahui bahwa DarkTracer yang memberitahu dugaan kebocoran data 102 juta dari Kemensos merupakan platform investigasi intelijen ancaman dark web. Dark Tracer adalah platform keluaran perusahaan keamanan teknologi yang berbasis di Sinagpura.
DarkTracer menduga bahwa terdapat hacker yang menjual sebanyak 102 juta data WNI yang bocor dari Kementerian Sosial. "(PERINGATAN) Telah muncul aktor jahat yang menjual database yang mengaku sebagai 102 juta DATABASE KEWARGANEGARAAN yang bocor dari Kementerian Sosial RI," tulis akun @darktracer_int.
Baca Juga Hacker Bjorka, Bocorkan Data Pejabat Hingga Bantah Pengalihan Isu Ferdy Sambo
[ALERT] A bad actor has emerged selling databases that claim to be 102 million INDONESIAN CITIZENSHIP DATABASE leaked from the Indonesian Ministry of Social Affairs. He leaked dozens of national ID card photos as samples. It is necessary to make sure that his claim is true. pic.twitter.com/T7OwyuqYb1
— DarkTracer : DarkWeb Criminal Intelligence (@darktracer_int) September 14, 2022
Tak hanya itu, akun tersebut juga menyebutkan bahwa terdapat puluhan KTP milik WNI yang dijadikan sampel oleh hacker tersebut. "Dia membocorkan puluhan foto KTP sebagai sampel," tulis akun @darktracer_int.
Namun, DarkTracer juga mengatakan bahwa dugaan kebocoran data 102 juta WNI yang bocor dari Kementerian Sosial, harus dipastikan kebenarannya. "Hal ini diperlukan untuk memastikan bahwa klaimnya benar," tulis akun @darktracer_int.
Baca Juga Diduga Kebocoran 1,3 Miliar Data SIM Card Bocor, Kominfo dan Kemendagri Buka Suara
Akun DarkTracer juga mengunggah foto soal dugaan kebocoran data 102 juta WNI yang berasal dari Kementeria Sosial. yakni besaran data yang dibocorkan dari hasil kompres sebesar 16 GB, sedangkan kategori uncompressed sebesar 85 GB dengan total data 102.533.221.
Untuk data hasil kompres berisikan Nomor Induk Kependudukan (NIK), Kartu Keluarga (KK), nama lengkap, tanggal lahir, gender, umur, dan yang lainnya. Dikutip dari Suara [1], pihak Kementerian Sosial belum ada tanggapan perihal informasi kebocoran data ini.
Pada saat sebelumnya, terdapat hacker Bjorka yang mengklaim memiliki dan menjual data pribadi WNI sebanyak 1,3 miliar dengan harga US$50.000 (sekita Rp745,6 juta). Tak hanya itu, Bjorka juga klaim memiliki surat milik Presiden Jokowi dan surat dari Badan Intelijen Negara (BIN).
Berita Terbaru |
![]() |
PRO KONTRA: Kritik Rocky Gerung untuk Jokowi
Senin, 07 Agustus 2023
|
![]() |
Prabowo Subianto Didukung PKB Capres 2024: Tambahan Kekuatan
Senin, 31 Juli 2023
|
![]() |
Pilpres 2024: Keberlanjutan Ganjar, Prabowo atau Perubahan Anies?
Senin, 24 Juli 2023
|
![]() |
PRO KONTRA: RUU Kesehatan Disahkan?
Senin, 17 Juli 2023
|
![]() |
Prabowo Subianto Temui Cak Imin, Soal Pilpres 2024?
Senin, 10 Juli 2023
|
![]() |
Dito Ariotedjo Diperiksa Kejagung Sebagai Saksi Kasus Korupsi di Kominfo
Selasa, 04 Juli 2023
|
![]() |
PRO KONTRA: SBY buat Buku Tentang Pilpres 2024 dan Cawe-cawe?
Jumat, 30 Juni 2023
|
![]() |
PRO KONTRA: Wacana Kaesang Maju jadi Cawalkot Depok
Rabu, 28 Juni 2023
|
![]() |
Ada Upaya Anies Baswedan ‘Dijegal’ KPK Jelang Pilpres 2024?
Senin, 26 Juni 2023
|