Demonstrasi Harga BBM Naik, Jokowi Kata Hasto: Nasib Kurang Baik

Imbas dari naiknya harga BBM Subsidi menyebabkan demonstrasi terjadi di beberapa daerah. Dalam hal ini, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto menjelaskan bahwa nasib Presiden Jokowi kurang baik karena harus menghadapi pandemi Covid-19 dan krisis global.

"Beliau bekerja keras. Tidak ada presiden yang mempunyai kemampuan teknokratik seperti Pak Jokowi. Hanya nasibnya kurang baik," kata Hasto Kristiyanto pada 6 September 2022, dikutip dari CNN Indonesia [1].

Adapun krisis global yang dimaksud Hasto, berimbas kepada perekonomian Indonesia. Namun, Sekjen PDIP menegaskan bahwa Presiden Jokowi merupakan sosok yang berasal dari rakyat, sehingga mengetahui masalah yang dihadapi masyarakat.

Baca Juga Resmi Harga BBM Naik, Sembilan Fraksi Menolak

Namun perang Rusia dengan Ukraina, berdampak pada perekonomian Indonesia, termasuk sektor energi. Ia juga menjelaskan bahwa Presiden Jokowi merupakan kepala negara yang berani mengakuisisi Rokan dan Blok Mahakam.

"Mana ada presiden yang berani mengakuisisi Rokan; Blok Mahakam dll. Semua untuk membangun kedaulatan energi dari hulu. Mana ada yang berani mengambil Freeport. Tetapi dengan kebijakan itu masih belum juga menyelesaikan karena persoalan energi ini memang sangat berat," ucap Hasto.

"Pemerintah mengambil kebijakan tak mudah meskipun pemerintah sudah berjuang keras membangun kedaulatan energi," tambahnya.

Baca Juga Harga BBM Naik Karena Subsidi Tak Tepat Sasaran? Erick Thohir Usul Gunakan PeduliLindungi

Sekjen PDIP menjelaskan bahwa pihaknya telah memberi perintah kepada seluruh kader di daerah untuk memberikan solusi atas masalah ekonomi yang terjadi saat ini di Indonesia. Adapun untuk para kepala daerah dan anggota legislatif, diminta realokasi anggaran.

"Seluruh pimpinan partai di pusat dan daerah telah kami berikan guidelines untuk menerima dan berdialog dengan mereka yang berdemo akibat kebijakan yang tidak mudah tersebut. Sebab dengan dialog dapat dicari solusi bersama," ujar Hasto Kristiyanto.

Menurutnya, solusi saat ini yang dirasa paling baik adalah mendorong pemerintahan Presiden Jokowi agar berupaya dalam mengentaskan kemiskinan, sehingga jumlah masyarakat miskin di Indonesia tidak bertambah.

"Solusi yang paling baik saat ini adalah mendorong pemerintahan Pak Jokowi agar kemiskinan tidak bertambah, mendorong penciptaan lapangan kerja, dan apa yang dilakukan Pak Jokowi sudah on the track," kata Hasto.