PRO KONTRA: Kritik Rocky Gerung untuk Jokowi
Senin, 07 Agustus 2023
|
Waketum Partai Demokrat./Instagram @bennykharman
Sebelumnya, PDIP menjelaskan bahwa partainya enggan untuk koalisi dengan Partai Demokrat karena dinamika politik. Hal tersebut ditanggapi oleh Wakil Ketua Umum Demokrat, Benny K Harman.
Menurutnya, PDIP yang enggan koalisi dengan Partai Demokrat merupakan simbol begitu sayangnya dengan Partai Demokrat dan hal itu menurutnya sebagai bentuk cari perhatian atau caper.
"Itu sinyal begitu sayangnya PDIP sama Demokrat, sebetulnya butuh perhatian. Saya rasa PDIP membutuhkan perhatian dari kami sehingga beliau menyampaikan secara terbuka tidak ingin berkoalisi," ujar Benny K Harman, dikutip dari CNN Indonesia [1], 29 Juni 2022.
Baca Juga Prabowo Subianto Usai Bertemu AHY: Punya Banyak Persamaan
Sehingga menurut Benny K Harman, Partai Demokrat melihat pernyataan PDIP tersebut bukan sebagai bentuk ultimatum.
"Kami melihat itu bukan sebagai ultimatum, bahwa itu sebagai pesan kasih sayang, tanda sayang," tambahnya.
Sehingga dirinya menduga bahwa ucapan dari Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto merupakan bentuk keinginan partainya untuk melakukan komunikasi dan menjalin persahabatan.
"Jadi jangan ditanggapi secara letterlijk begitu, itu suatu sinyal. Jadi pasti ada sesuatunya, kalau enggak kan, enggak ada angin, enggak ada hujan, [enggak mungkin] tiba-tiba statement itu dikemukakan," paparnya.
Kendati demikian, dirinya merasa bahwa PDIP bersama Partai Demokrat akan bersama-sama menyukseskan agenda Pemilu 2024.
Baca Juga Puan Maharani Diutus Ketum PDIP Koalisi dengan Partai Lain, Kecuali PKS dan Demokrat
"Kami enggak lihat itu sebagai kami musuhnya PDIP, gitu, oh tidak," tegasnya.
PDIP Jelaskan Maksud Enggan Koalisi dengan Partai Demokrat
Sebelumnya, Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto menyebutkan bahwa PDIP enggan koalisi dengan Partai Demokrat bukan karena aspek historis antara kedua partai, melainkan masa pemerintahan SBY, kerap tak sesuai dengan yang dijanjikan untuk masyarakat.
"Pendukung PDIP ini rakyat wong cilik yang tidak suka berbagai bentuk kamuflase politik. Rakyat apa adanya. Rakyat yang bicara dengan bahasa rakyat sehingga aspek historis itu tetap dilakukan," katanya, pada 23 Juni 2022.
Berita Terbaru |
PRO KONTRA: Kritik Rocky Gerung untuk Jokowi
Senin, 07 Agustus 2023
|
Prabowo Subianto Didukung PKB Capres 2024: Tambahan Kekuatan
Senin, 31 Juli 2023
|
Pilpres 2024: Keberlanjutan Ganjar, Prabowo atau Perubahan Anies?
Senin, 24 Juli 2023
|
PRO KONTRA: RUU Kesehatan Disahkan?
Senin, 17 Juli 2023
|
Prabowo Subianto Temui Cak Imin, Soal Pilpres 2024?
Senin, 10 Juli 2023
|
Dito Ariotedjo Diperiksa Kejagung Sebagai Saksi Kasus Korupsi di Kominfo
Selasa, 04 Juli 2023
|
PRO KONTRA: SBY buat Buku Tentang Pilpres 2024 dan Cawe-cawe?
Jumat, 30 Juni 2023
|
PRO KONTRA: Wacana Kaesang Maju jadi Cawalkot Depok
Rabu, 28 Juni 2023
|
Ada Upaya Anies Baswedan ‘Dijegal’ KPK Jelang Pilpres 2024?
Senin, 26 Juni 2023
|