PRO KONTRA: Kritik Rocky Gerung untuk Jokowi
Senin, 07 Agustus 2023
|
Andi Mallarangeng, Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat./Instagram @andi_a_mallarangeng
Andi Mallarangeng selaku Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat menganggap jika partainya memiliki peranan dalam menjadikan almarhum Taufik Kiemas menjadi Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) pada 2009-2013 silam. Menurutnya, tanpa dukungan Partai Demokrat, Taufik Kiemas tidak bisa menjabat menjadi Ketua MPR.
Pernyataan tersebut disampaikan Andi Mallarangeng saat merespon statement dari petinggi PDIP yang menjelaskan bila PDIP sulit menjalin koalisi dengan Partai Demokrat.
"Dulu juga kita kerja sama dengan PDIP, Pak Taufiq Kiemas bisa menjadi ketua MPR, itu dengan dukungan Demokrat," ujarnya, dikutip dari Republika [1], 18 Juli 2022.
Dirinya menjelaskan pada saat itu, Partai Demokrat memiliki kursi terbanyak di DPR, yakni jumlahnya adalah sebanyak 148 kursi. Keputusan tersebut menurutnya diambil untuk mewujudkan semangat rekonsiliasi.
Baca Juga Hasto Kristiyanto Sepeda Bersama Sekjen PAN: Tidak Bicara Koalisi
"Kalau kami tidak setuju dan tidak berkehendak PAK TK (Taufik Kiemas) jadi ketua MPR, nggak jadi barang itu," ucapnya.
Kendati demikian, Andi Mallarangeng tak mempermasalahkan jika PDIP tidak mau menjalin koalisi atau kerja sama politik dengan Partai Demokrat, namun Andi menjelaskan jika partainya terbuka untuk koalisi dengan partai politik manapun.
"Kalau kita pasti terbuka dengan silaturahim, termasuk dengan PDIP, bahwa kita juga bekerja sama kok, ikut usung Ganjar, Demokrat juga ikut usung kerja sama kita menyusun Pak Ganjar menjadi gubernur di Jawa Tengah," tuturnya.
Baca Juga Elektabilitas Ganjar Pranowo di Jateng Capai 71 Persen, Kalahkan Prabowo
Adapun pihak yang menyebutkan jika PDIP sulit untuk menjalin koalisi dengan Partai Demokrat adalah Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto. Menurutnya, terdapat berbagai dinamika politik yang menjadi penyebabnya.
"Kalau saya pribadi sebagai sekjen memang tidak mudah untuk bekerja sama dengan Partai Demokrat karena dalam berbagai dinamika politik menunjukan hal itu," kata Hasto di Sekolah Partai PDIP, 23 Juni 2022 silam.
Menurut Hasto Kristiyanto, para pendukung PDIP yang berasal dari wong cilik, tidak menyukai berbagai kamuflase politik.
"Rakyat apa adanya, rakyat yang bicara dengan bahasa rakyat sehingga aspek historis itu tetap dilakukan," ujarnya.
Berita Terbaru |
PRO KONTRA: Kritik Rocky Gerung untuk Jokowi
Senin, 07 Agustus 2023
|
Prabowo Subianto Didukung PKB Capres 2024: Tambahan Kekuatan
Senin, 31 Juli 2023
|
Pilpres 2024: Keberlanjutan Ganjar, Prabowo atau Perubahan Anies?
Senin, 24 Juli 2023
|
PRO KONTRA: RUU Kesehatan Disahkan?
Senin, 17 Juli 2023
|
Prabowo Subianto Temui Cak Imin, Soal Pilpres 2024?
Senin, 10 Juli 2023
|
Dito Ariotedjo Diperiksa Kejagung Sebagai Saksi Kasus Korupsi di Kominfo
Selasa, 04 Juli 2023
|
PRO KONTRA: SBY buat Buku Tentang Pilpres 2024 dan Cawe-cawe?
Jumat, 30 Juni 2023
|
PRO KONTRA: Wacana Kaesang Maju jadi Cawalkot Depok
Rabu, 28 Juni 2023
|
Ada Upaya Anies Baswedan ‘Dijegal’ KPK Jelang Pilpres 2024?
Senin, 26 Juni 2023
|