PRO KONTRA: Kritik Rocky Gerung untuk Jokowi
Senin, 07 Agustus 2023
|
Sekeluarga Tewas di Kalideres, Kriminolog Duga Dilaparkan, Berikut Fakta-faktanya./Unsplash David von Diemar
Belum lama ini terdapat empat orang dalam satu keluarga yang tewas di Perumahan Citra Garden Satu Extension, Kalideres, Jakarta Barat. Diantaranya adalah suami istri Rudiyanto Gunawan (71) dan Renny Margaretha (68).
Serta anak mereka Dian Febbyana (42) serta Adik dari Rudi, Budiyanto Gunawan(69) ditemukan tewas dalam kondisi membusuk. Diduga mereka berempat telah meninggal dunia sejak tiga minggu yang lalu sebelum ditemukan pada 10 November 2022 petang.
Hasil Autopsi Pihak Kepolisian
Berdasarkan pemeriksaan pihak kepolisian, adapun hasil autopsi jasad sekeluarga yang tewas dan diduga tidak makan dan minum cukup lama atau kelaparan, pasalnya tak ditemukan tanda-tanda bekas kekerasan dan keempatnya tewas dalam waktu yang berbeda.
Berikut merupakan fakta-fakta kejanggalan yang ditemukan soal kematian sekeluarga di Kalideres [1].
Rumah dalam Kondisi yang Rapih dan Terkunci dari Dalam Rumah
Keempat orang yang tewas, ditemukan di dalam rumah dalam keadaan terkunci dari dalam. Di dalam rumah tersebut ditemukan empat mayat yang terdiri dari dua laki-laki dan dua perempuan. Jasad tersebut ditemukan polisi ketika mendapat informasi dari warga. Kondisi rumahnya rapih.
Jasad yang Ditemukan Mengering pada Ruangan Berbeda
Pihak kepolisian menemukan keempatnya dalam kondisi yang sudah mengering."(Kondisi jasad) tinggal tulang sama kulit, udah kering," ujar Kasie Humas Polres Metro Jakarta Barat Kompol Taufik. Dirinya memperkirakan bahwa keempat orang tersebut sudah tewas sejak lama.
Adapun keempat jasadnya ditemukan tergeletak di tiga ruangan yang berbeda, ada yang ditemukan di kamar dan ruang tamu.
Waktu Kematian yang Berbeda
Hasil autopsi keempat sekeluarga yang tewas di Kalideres, tak ditemukan tanda-tanda bekas kekerasan dan diduga keempatnya meninggal dunia karena tidak makan dan minum sudah sejak lama. Keempatnya tewas dalam waktu yang berbeda.
"Ini dari bapaknya, ibunya, serta dari iparnya ini waktu berbeda meninggalnya, sehingga pembusukannya masing-masing berbeda," kata Pasma Royce, Kapolres Metro Jakarta Barat.
"Keterangan dari dokter forensik bahwa kematian ini dari 3 minggu yang lalu," tambahnya.
Tak Ditemukan Sisa Makanan dan Sempat Minta Putus Aliran Listrik
Perihal penyebab kematian keempat sekeluarga yang tewas di Kalideres, masih didalami pihak kepolisian. Adapun dugaan sementara, mereka meninggal dunia karena tidak makan dan minum dalam rentang waktu yang cukup lama, pasalnya di TKP juga tak ditemukan sisa makanan.
Tak hanya itu, salah satu anggota keluarga sempat melakukan komunikasi dengan petugas PLN pada 4 Oktober 2022 untuk meminta aliran listrik di rumahnya untuk diputus, lalu pada 27 Oktober 2022, petugas PLN menghubungi rumah tersebut, namun sudah tak bisa dihubungi.
Baca Juga Filep Karma Ditemukan Tewas di Pantai Base G oleh Warga, Sang Anak Sampaikan Hal Ini
Ada Temuan Lilin, Kapur Barus, dan Bedak Tabur
Perihal adanya temuan lilin, kapur barus, dan bedak tabur di TKP, pihak kepolisian membenarkannya. Menurut Kapolsek Kalideres AKP Syafri Wasdar mengungkapkan bahwa hal tersebut untuk menghilangkan bau mayat.
"Itu ditemukan ada beberapa bekas bedak bayi dan kapur barus. Menurut dokter, itu untuk menghilangkan bau," katanya.
Sebelumnya, Ketua RT setempat, Asiung, mengungkap di rumah tersebut terdapat lilin, kapur barus, hingga bedak. "Ya, betul. Ditemukan di atas meja itu (ada) kapur barus sama lilin. Di meja makan posisinya, mejanya meja kaca. (Diwadahi) pakai mangkuk," katanya.
Keempatnya Tak Bertemu Keluarga Inti Sejak Lima Tahun Lalu
Penuturan sang adik salah satu korban tewas sekeluarga di Kalideres, Margaretha (68), Ris Astuti (64) mengatakan bahwa sekeluarga tersebut terkesan menjauhkan diri dari keluarga inti. Keempatnya sudah lama tidak berkomunikasi sekitar setahun lalu dan tak bertemu 5 tahun lalu.
"Kalau kita melihat apa yang kita sudah periksa saksi ya, diperiksa di Kalideres, keterangan warga sekitar, RT, dan petugas jumantik, keluarga ini memang tertutup, tidak berkomunikasi dengan warga sekitar," kata Ris.
Perihal kondisi ekonominya, Ris mengatakan bahwa sang kakak tergolong cukup mampu. "Sedeng-sedeng aja, nggak ada keluhan atau sebagainya. Ya istilahnya standarlah, umum," ungkapnya.
Mobil Keluarga di Kalideres Hilang
Soal mobil yang ‘hilang’, sempat disinggung Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pasma Royce. Dirinya menjelaskan bahwa saat ini sedang melakukan pendalaman. "Untuk mobil yang hilang masih dalam penyelidikan, pendalaman, karena kan ini tidak ada yang mengetahui," ujar Pasma.
Ketua RT, Asiung juga mengetahui bahwa keluarga tersebut memiliki satu unit mobil dan satu unit motor. Namun keduanya tak ditemukan di TKP. Dirinya menduga keluarga di Kalideres tersebut telah menjual kendaraannya.
Asiung juga meragukan sekeluarga tersebut tewas karena kelaparan. Pasalnya di TKP terdapat bon makanan, sehingga mereka dinilai masih mengkonsumsi makanan. Selain itu, ia katakana ada satu warganya yang melihat almarhum memesan makanan via online.
"Itu tiga minggu lalu ada warga saya yang lihat dia pesan GrabFood, berarti kan ada makan dan itu ditemukan bon-bon katering ya. Itu yang ditemukan Polsek Kalideres," ungkapnya.
Hasil Analisis Kazee
Diagram Isu yang Sering Dibahas./Kazee Media Monitoring
Pernyataan Walikota Jakbar yang mengatakan bahwa publik jangan terjebak dengan diksi kelaparan dalam kasus meninggal dunianya keempat sekeluarga di Kalideres, banyak mendapatkan sorotan dari warganet di media sosial Twitter.
Tak hanya itu, saudara dari salah satu anggota keluarga yang tewas di Kalideres mengaku tak percaya dengan penyebab kematian dari keempatnya adalah kelaparan. Ada juga yang mengaitkannya dengan G20 dan Anies Baswedan yang sempat menjadi Gubernur DKI Jakarta.
*disclaimer: terdapat data yang tidak ditampilkan.
Grafik Pergerakan Data./Kazee Media Monitoring
Kabar meninggal dunianya empat orang di Kalideres, belum mendapatkan penyebab pastinya dari kematian tersebut. Sejak ditemukan jasadnya pada 10 November 2022 petang, hal tersebut lebih banyak dibahas di dalam media sosial Twitter.
Persentase Analsisis Sentimen./Kazee Media Monitoring
Keempat sekeluarga yang meninggal dunia di Kalideres dan beberapa kejanggalan dalam kasus tersebut, membuat sentimen negatif sangat tinggi. Adapun sentimen positif banyak memuat tentang pengusutan kasus yang dilakukan pihak kepolisian dan pentingnya peduli keadaan sekitar.
Baca Juga Kabareskrim Diisukan Terlibat Tambang Ilegal, Diusut Sejak Ferdy Sambo jadi Kadiv Propam
Sampel Tweet Warganet di Twitter./Kazee Media Monitoring
Salah satu warganet mengaku tak percaya bila keempat sekeluarga di Kalideres meninggal dunia karena kelaparan. Netizen tersebut mendeskripsikan kejanggalan tersebut dengan sesuatu yang diketahuinya. Namun, ada yang mengaitkan dengan Anies Baswedan.
Dalam sampel Tweet di atas, warganet menilai bahwa Anies Baswedan tak akan disalahkan karena sudah tak menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, lain halnya bila masih menjabat, dirinya menilai bahwa Anies akan disalahkan.
Kata Kunci Sesuai Topik Pemberitaan./Kazee Media Monitoring
Kata kunci yang paling banyak digunakan dalam topik ini adalah Kalideres, mayat, jasad, penemuan, kelaparan, dan mengering.
Diagram Tokoh Terpopuler. Kazee Media Monitoring
Tokoh yang paling sering disebut dan berkaitan dengan topik ini adalah.
Pasma Royce selaku Kapolres Jakbar sebesar 29 persen, ia di-mention sebanyak 711 kali oleh media pemberitaan berdasarkan data yang diperoleh dari Kazee media monitoring. Adapun Kapolsek Kalideres, Syafri Wasdar mendapatkan mention sebanyak 282 kali.
Dian selaku anggota keluarga yang tewas mendapatkan mention di media pemberitaan sebanyak 251 kali. Sedangkan Aslung, yang merupakan ketua RT setempat disebut 269 kali dalam media pemberitaan atau news.
Rudyanto Gunawan (anggota keluarga yang ditemukan tewas) disebut 192 kali dan Haris Kurniawan selaku Kasat Reskrim Polres Jakbar di-mention sebanyak 117 kali.
Deretan tokoh terpopuler merupakan beberapa orang yang namanya paling banyak disebut oleh media pemberitaan atau news yang berkaitan dengan topik atau isu berdasarkan sistem yang dimiliki Kazee media monitoring.
*disclaimer: terdapat data yang tidak ditampilkan.
Diagram Organisasi Terpopuler./Kazee Media Monitoring
Organisasi terkait dengan topik ini adalah.
PT PLN banyak disebut dalam media sosial karena salah satu anggota keluarga sempat mengirimkan pesan kepada perusahaan listrik negara untuk dilakukan pemutusan aliran listrik.
*disclaimer: terdapat data yang tidak ditampilkan
Kesimpulan
Keempat sekeluarga yang meninggal dunia, banyak mengundang pertanyaan dari berbagai pihak. Warganet di Twitter merasa bahwa penyebab kematian dari keempatnya, sulit diterima jika disebabkan oleh kelaparan. Pasalnya kasus tersebut dinilai terdapat beberapa kejanggalan.
Tak hanya itu, terdapat warganet yang mengaitkan dengan G20 dengan Anies Baswedan. Pasalnya sorotan tersebut berasal dari kabar kelaparan yang menyebabkan tewasnya empat orang di Kalideres di Indonesia yang tergabung dalam kelompok negara G20.
Adapun warganet yang mengaitkan dengan Anies Baswedan karena sebelumnya sempat menjadi Gubernur DKI Jakarta. Dirinya menilai bila kasus tersebut ditemukan saat Anies jadi Gubernur, dipastikan Anies dinilai tidak baik dalam menjadi Gubernur oleh pihak tertentu.
Menurut Kriminolog dari Universitas Indonesia (UI), Adrianus Meliala, beberapa kemungkinan bisa menjadi penyebab tewasnya keempat sekeluarga di Kalideres. Salah satu penyebabnya adalah bukan kelaparan, melainkan dilaparkan.
"Kemungkinan sebagian dari mereka, khususnya yang lanjut usia (lansia) tidak kelaparan tetapi dilaparkan. Mereka tidak diberi makan sampai mati. Pihak keempat kemudian bunuh diri dengan cara tertentu yang bisa terlihat melalui autopsi," kata Adrianus [2].
Aspek orientasi hidup dengan memilih kematian juga menurutnya bisa menjadi penyebab. "Keempatnya adalah penganut keyakinan menyimpang tentang hidup setelah mati. Tindakan melaparkan diri adalah bagian untuk mencapai kesempurnaan hidup," ucapnya.
Meski demikian, Ris Astuti selaku adik salah satu anggota keluarga yang meninggal, tak percaya jika saudaranya tersebut meninggal dunia karena kelaparan.
"(Dugaan kelaparan) kecil menurut saya. Tapi enggak tahu juga. Misalnya benar, agak aneh juga, saya juga bingung. Misalnya kalau dia lapar, enggak ada makanan atau kurang buat makan, kan dia bisa kontak ke saudara kan," ungkap Ris Astuti [3].
Berita Terbaru |
PRO KONTRA: Kritik Rocky Gerung untuk Jokowi
Senin, 07 Agustus 2023
|
Prabowo Subianto Didukung PKB Capres 2024: Tambahan Kekuatan
Senin, 31 Juli 2023
|
Pilpres 2024: Keberlanjutan Ganjar, Prabowo atau Perubahan Anies?
Senin, 24 Juli 2023
|
PRO KONTRA: RUU Kesehatan Disahkan?
Senin, 17 Juli 2023
|
Prabowo Subianto Temui Cak Imin, Soal Pilpres 2024?
Senin, 10 Juli 2023
|
Dito Ariotedjo Diperiksa Kejagung Sebagai Saksi Kasus Korupsi di Kominfo
Selasa, 04 Juli 2023
|
PRO KONTRA: SBY buat Buku Tentang Pilpres 2024 dan Cawe-cawe?
Jumat, 30 Juni 2023
|
PRO KONTRA: Wacana Kaesang Maju jadi Cawalkot Depok
Rabu, 28 Juni 2023
|
Ada Upaya Anies Baswedan ‘Dijegal’ KPK Jelang Pilpres 2024?
Senin, 26 Juni 2023
|