PRO KONTRA: Kritik Rocky Gerung untuk Jokowi
Senin, 07 Agustus 2023
|
Organisasi Terpopuler dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya Gerindra PKB./freepik fanjianhua
Belum lama ini Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) resmi mendeklarasikan koalisi atau kerja sama politik dengan nama Kebangkitan Indonesia Raya pada 13 Agustus 2022. Adapun koalisi ini disiapkan kedua partai tersebut untuk menyongsong pemilihan presiden (pilpres 2024).
Deklarasi koalisi Kebangkitan Indonesia Raya dilakukan saat penutupan rapat pimpinan nasional (Rapimnas) Partai Gerindra di Sentul International Convention Center, Bogor. Ketua umum PKB, Muhaimin Iskandar dan Prabowo Subianto, telah menandatangani piagam kerja sama politik.
Setelah keduanya menandatangani piagam koalisi Kebangkitan Indonesia Raya, Prabowo Subianto dan Muhaimin Iskandar menunjukkan piagam tersebut kepada peserta Rapimnas. Usai hal tersebut, Sufmi Dasco selaku Ketua Harian DPP Gerindra dan Waketum PKB, Jazilul Fawaid membacakan deklarasi kerja sama.
Isi dari deklarasi antara PKB dan Partai Gerindra tersebut, menyebutkan bahwa partai politik di Indonesia memiliki kewajiban untuk menjaga kebhinekaan dan persatuan. Jazilul Fawaid merasa bahwa pertemuan tersebut dapat membangun kerja sama dan melipatgandakan kekuatan.
"Maka dari itu kami bertemu, saling bertukar pikiran, dan membangun kerja sama. Kerja sama Partai Kebangkitan Bangsa dan Gerindra dengan sendirinya akan melipatgandakan kekuatan," ujar Jazilul Fawaid [1].
Perlu diketahui bahwa dalam deklarasi tersebut, terdapat lima poin kerja sama yang akan dilakukan oleh Partai Gerindra dan PKB, salah satunya adalah menentukan pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) untuk kontestasi pemilihan presiden (pilpres 2024).
"Capres dan cawapres oleh kerjasama PKB dan Gerindra akan ditentukan secara bersama-sama oleh Ketua Dewan Pembina/Ketum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar," ujar Sufmi Dasco.
Baca Juga Koalisi Semut Merah PKS-PKB Mencuat, Netizen Bahas Masa Lalu
"Kesepakatan kerjasama ditindaklanjuti dengan kerja politik bersama untuk memenangkan capres-cawapres yang disepakati," kata Jazilul Fawaid.
Ketum PKB Sebut Banyak yang Mengganggu Sebelum Koalisi dengan Gerindra
Muhaimin Iskandar selaku Ketua Umum (Ketum) PKB menjelaskan bahwa pihaknya banyak mendapatkan hambatan dan gangguan dari beberapa pihak sebelum mendeklarasikan kerja sama politik dengan Partai Gerindra.
"PKB sebelum jalan ke sini banyak yang mengganggu dan mengharapkan kita tidak jadi berangkat ke sini (koalisi)," kata Muhaimin Iskandar saat deklarasi koalisi di Sentul, Bogor [2].
Kendati banyak gangguan dan hambatan untuk pihaknya agar tidak menjalin kerja sama politik dengan Partai Gerindra, Muhaimin Iskandar mengaku tetap yakin dan optimis untuk menjalin koalisi dengan Gerinda karena dianggap memiliki tujuan yang sama.
"Saya yakin dan optimis kebersamaan kira hari ini mengukir sejarah Indonesia masa depan yang lebih damai, tentram, adil, dan lebih makmur, dan sejahtera," ucap Muhaimin Iskandar.
Ketum PKB juga meyakini bahwa halangan dan gangguan tersebut tidak sedikit pun menggoyahkan kebersamaan antara PKB dengan Partai Gerindra, termasuk di masa mendatang. "Kebersamaan PKB dan Gerindra adalah tekad seperti rekat kita mewarisi para pendiri bangsa untuk memajukan dan memakmurkan bangsa Indonesia sekuat tenaga," kata Ketum PKB.
Tak hanya itu, Muhaimin Iskandar juga mengungkapkan bahwa PKB dengan Gerindra memiliki karakter ideologi yang sama, yakni nasionalis-agamis. "Kesamaan ideologi gagasan dan cita-cita inilah yang merekatkan dan mendorong kita hari ini untuk bersama-sama untuk bertekad hari ini dan hari-hari yang akan datang," tegasnya.
Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya akan Usung Siapa?
Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya yang telah terbentuk membuat publik bertanya terkait siapakah sosok figur politik yang akan diusung oleh Partai Gerindra dan PKB. Namun menurut Ketua DPP PKB, Daniel Johan, koalisi tersebut hanya akan mengusung Prabowo Subianto dan Muhaimin Iskandar.
Pasalnya, Johan melihat bahwa tidak ada nama lain yang sedang digodok untuk diusung sebagai pasangan capres dan cawapres. "Iya arah koalisi ini jelas hanya ada dua nama yakni Prabowo dan Muhaimin, tidak ada nama lain," kata Daniel [3].
Namun, dirinya menjelaskan bahwa hingga saat ini, belum ada deklarasi secara resmi untuk maju pilpres 2024, menurutnya deklarasi tersebut akan diputuskan nanti oleh Prabowo Subianto maupun Muhaimin Iskandar selaku Ketua Umum partai.
"Deklarasi dan lain-lain akan diputuskan oleh kedua ketum nanti. (Jadwal deklarasi) belum paham," kata Daniel.
Menurut Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco menerangkan perihal koalisi Kebangkitan Indonesia Raya, nantinya pasangan capres dan cawapres hingga strategi pemenangannya, akan ditentukan oleh Prabowo Subianto dan Muhaimin Iskandar.
"Karena itu, lebih baik kita tunggu prosesnya saja nanti apa yg ditentukan Pak Prabowo dan Pak Muhaimin mewakili Partai Gerindra dan PKB mengenai capres dan cawapres," kata Dasco.
Baca Juga Koalisi Silaturahmi Indonesia Raya Gerindra-PKB, Netizen Nilai Ideal
Hasil Analisis Kazee
Diagram Isu yang Sering Dibahas./Kazee Media Monitoring
Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya yang telah terbentuk, menimbulkan beberapa sorotan dari masyarakat di Twitter, dengan adanya koalisi ini, warganet di Twitter 58 persen menginginkan Indonesia lebih sejahtera, 8 persen menduga bahwa Prabowo dan Muhaimin akan menjadi Capres dan cawapres.
Sebanyak lima persen warganet merasa bahwa koalisi Kebangkitan Indonesia Raya merupakan komposisi yang pas, karena memadukan aspek nasionalis dan religius. Aspek nasionalis dan religius berasal dari Gerindra yang diketuai Prabowo Subianto, mantan Jenderal di TNI.
Lima persen warganet menginginkan agar bersatu untuk memenangkan Gerindra dan PKB dalam kontestasi pilpres 2024, sedangkan tiga persen merasa bahwa nantinya, koalisi Kebangkitan Indonesia Raya akan melanjutkan program Presiden Jokowi saat ini.
*disclaimer: terdapat data yang tidak ditampilkan.
Grafik Pergerakan Data./Kazee Media Monitoring
Partai Gerindra dan PKB yang saat ini sudah menjalin koalisi pada 13 Agustus 2022 dengan tagline Kebangkitan Indonesia Raya, menimbulkan lonjakan data yang tinggi, sehingga total datanya mencapai sebanyak 2.520 data, terdiri dari Twitter 2.330 data dan media pemberitaan 176 item.
Persentase Analsisis Sentimen./Kazee Media Monitoring
Tak hanya itu, koalisi Kebangkitan Indonesia Raya yang telah dibahas oleh warganet dan media pemberitaan, mendapatkan 54 persen sentimen positif, 43 persen negatif, dan tiga persen dengan sentimen netral. *periode data 9 sampai dengan 14 Agustus 2022.
Baca Juga Partai Besutan Cucu Soeharto Daftar KPU, Bawa Program Baik dari Orba
Sampel Tweet Warganet di Twitter./Kazee Media Monitoring
Tanggapan netizen terkait koalisi Kebangkitan Indonesia Raya di Twitter pun beragam. Untuk sampel dengan sentimen positif, dirinya menginginkan agar para masyarakat bersatu untuk mendukung koalisi Kebangkitan Indonesia Raya ini, sehingga bisa menang dalam kontestasi pemilu 2024.
Untuk warganet yang mencuit dengan sentimen netral, dirinya mempertanyakan kepada partai lain yang belum mendeklarasikan koalisinya, sedangkan KIB dan Koalisi Indonesia Raya telah dideklarasikan oleh PKB dan Partai Gerindra.
Sedangkan cuitan warganet perihal koalisi Kebangkitan Indonesia Raya dengan sentimen negatif, menyebarkan link berita yang menjelaskan bahwa terdapat dua pakar politik yang memperkirakan bahwasanya koalisi Gerindra-PKB rentan pecah.
Kata Kunci Sesuai Topik Pemberitaan./Kazee Media Monitoring
Kata kunci dalam topik koalisi Kebangkitan Indonesia Raya adalah kebangkitan, PKB, Gerindra, pilpres, partai, capres, mendeklarasikan, sentul, Muhaimin Iskandar, rapimnas, dan berkoalisi.
Baca Juga Koalisi Indonesia Bersatu akan Adakan Pertemuan, Begini Analisis Beritanya
Hashtag atau Tagar Sesuai Topik Pemberitaan./Kazee Media Monitoring
Hashtag yang paling sering digunakan adalah Gerindra, PKB, Cak Imin, koalisi, Prabowo Subianto, PKB Gerindra, maju bareng, 2024 Prabowo Presiden, dan Bangkit Solid Menang.
Sejumlah tokoh terlibat dalam pembicaran mengenai terbentuknya koalisi Kebangkitan Indonesia Bersatu adalah sebagai berikut.
Diagram Organisasi Terpopuler./Kazee Media Monitoring
Organisasi terpopuler dalam topik ini adalah sebagai berikut.
*disclaimer: terdapat data yang tidak ditampilkan.
Pada 13 Agustus 2022, PKB bersama Partai Gerindra telah resmi mendeklarasikan koalisi atau kerja sama politik, yakni Kebangkitan Indonesia Raya. Namun, deklarasi tersebut baru menyatakan kerja sama politik, belum membahas perihal siapa yang akan diusung menjadi capres cawapres 2024 oleh koalisi tersebut.
Kendati demikian, beberapa petinggi partai dan publik menduga bahwa yang akan diusung oleh Kebangkitan Indonesia Raya adalah Prabowo Subianto dengan Muhaimin Iskandar, namun belum jelas siapa yang akan menduduki jabatan sebagai capres maupun cawapres.
Jika Prabowo Subianto dalam pilpres 2024 diusung menjadi capres, hal ini menjelaskan bahwa Ketum Partai Gerindra telah menjadi kandidat capres sebanyak tiga kali (2014 dan 2019). Kendati demikian, Prabowo Subianto telah mendeklarasikan diri akan maju dalam pilpres 2024 yang diusung Gerindra.
Adapun koalisi Kebangkitan Indonesia Raya mendapatkan sentimen yang cukup baik, yakni 54 persen positif, 43 persen negatif, dan tiga persen adalah netral. Pada umumnya warganet di Twitter menginginkan agar koalisi Kebangkitan Indonesia Raya mampu membuat masyarakat lebih sejahtera.
Berita Terbaru |
PRO KONTRA: Kritik Rocky Gerung untuk Jokowi
Senin, 07 Agustus 2023
|
Prabowo Subianto Didukung PKB Capres 2024: Tambahan Kekuatan
Senin, 31 Juli 2023
|
Pilpres 2024: Keberlanjutan Ganjar, Prabowo atau Perubahan Anies?
Senin, 24 Juli 2023
|
PRO KONTRA: RUU Kesehatan Disahkan?
Senin, 17 Juli 2023
|
Prabowo Subianto Temui Cak Imin, Soal Pilpres 2024?
Senin, 10 Juli 2023
|
Dito Ariotedjo Diperiksa Kejagung Sebagai Saksi Kasus Korupsi di Kominfo
Selasa, 04 Juli 2023
|
PRO KONTRA: SBY buat Buku Tentang Pilpres 2024 dan Cawe-cawe?
Jumat, 30 Juni 2023
|
PRO KONTRA: Wacana Kaesang Maju jadi Cawalkot Depok
Rabu, 28 Juni 2023
|
Ada Upaya Anies Baswedan ‘Dijegal’ KPK Jelang Pilpres 2024?
Senin, 26 Juni 2023
|