PRO KONTRA: Kritik Rocky Gerung untuk Jokowi
Senin, 07 Agustus 2023
|
Ilustrasi. Koalisi Partai NasDem./Unsplash Cytonn Photography
Setelah Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang terdiri dari Partai Golkar, PPP, dan PAN terbentuk, terdapat Partai Gerindra yang membangun koalisi atau kerja sama politik dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang diketuai Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
Koalisi Partai NasDem
Belum lama ini, terdapat informasi yang disampaikan Ahmad Sahroni selaku Bendahara Umum Partai NasDem bahwasanya partai yang dipimpin Surya Paloh, akan mengumumkan siapa capres 2024 yang akan diusung dari Partai NasDem dan koalisi dengan parpol lainnya.
Menurutnya, Surya Paloh akan mengumumkan hal tersebut pada 10 November 2022 mendatang. "Kan ada tiga nama (capres). Nanti akan diumumin sama babeh gue (Surya Paloh) (pada) November (2022)," kata Ahmad Sahroni pada 26 September 2022 [1].
"(Pengumuman soal keputusan) koalisi ya tanggal 10 November (2022) itu," lanjut Ahmad Sahroni.
Koalisi Tak Semudah Membalikkan Telapak Tangan
Komunikasi antara Partai NasDem dengan parpol lainnya, telah sejak lama dijajaki. Termasuk kedua parpol, yakni Partai Demokrat dan PKS. Kendati demikian, hingga saat ini, Partai NasDem belum melakukan deklarasi koalisi dengan keduanya.
Menurut Wakil Ketua Umum DPP Partai NasDem, Ahmad Ali, membangun koalisi bersama PKS dan Partai Demokrat, tidak semudah membalikkan telapak tangan, pasalnya, ia berujar bahwa ketiga partai harus memiliki kesamaan dan kemajuan bersama, termasuk capres dan cawapres 2024.
“Persoalan teknis, perdebatan syarat, itu harus dihindari, jangan sampai saling mengunci. Ketika tidak dibicarakan secara tuntas kemudian umumkan koalisi, nanti bisa bubar di jalan. Lebih bagus terlambat daripada terburu-buru tapi bercerai,” kata Ali saat dihubungi, Selasa, 27 September 2022 [2].
Dirinya mengatakan bahwa dinamika di antara tiga partai saat mengerucutkan nama capres dan cawapres yang akan diusung. NasDem memiliki tiga nama bakal capres yang keseluruhannya bukan kader partai. Ali mengatakan bahwa seluruh kalangan perlu diberi kesempatan memimpin negeri.
Adapun Partai Demokrat yang sebelumnya disebutkan bahwa menginginkan AHY untuk maju dalam kontestasi pilpres 2024, menurut Ali, hal tersebut perlu didiskusikan lebih jauh, pasalnya ia mempertanyakan nasib NasDem dan PKS jika mitra koalisinya mengajukan kader untuk maju.
“Bukan hanya PKS, tapi Partai NasDem gimana posisinya kalau ada satu partai yang mempersyaratkan kadernya? Di sisi lain kami ingin bangun koalisi yang punya pandangan sama bahwa parpol hanya satu wadah yang diberi negara untuk melakukan sirkulasi kepemimpinan,” kata dia.
Baca Juga Pertemuan Puan Maharani dengan Cak Imin, Koalisi PDIP PKB?
PKS Soal Koalisi NasDem
Aboe Bakar Alhabsyi selaku Sekretaris Jenderal PKS menjelaskan jika komunikasi dengan Partai NasDem dan Demokrat, terus terjalin. Saat dirinya ditanya kapan akan mendeklarasikan koalisi, ia hanya menjawab bahwa sedang menunggu momentumnya.
"Semua sudah terbicarakan dengan baik. Tinggal kita lihat saja nanti pada momennya," jawab Sekjen PKS, Aboe Bakar pada 27 September 2022 [3].
Demokrat Harap Koalisi NasDem Segera Terbentuk
Partai Demokrat yang telah membangun komunikasi dengan NasDem, berharap agar koalisi segera terbentuk. Hal tersebut disampaikan Kepala Departemen DPP Partai Demokrat yang juga sebagai Plt Ketua DPD Partai Demokrat Riau, Didik Mukrianto.
"Betul (berharap agar koalisi segera terbentuk), tentu ini rakyat juga menunggu bahwa siapa calon-calon yang akan maju di Pilpres itu juga menjadi keinginan rakyat," ujar Didik.
Harapan tersebut bertujuan agar masyarakat dapat mengetahui rekam jejak ketiga partai tersebut menjelang Pemilu 2024, termasuk mengenalkan sosok capres dan cawapres yang diusung PKS, Demokrat, dan NasDem kepada publik.
"Sehingga, rakyat bisa lebih awal untuk bisa mengawal dan mengetahui apa yang sesungguhnya yang menjadi program dan kemampuan calon ini untuk memprogram Indonesia ke depan," ujar Didik.
Anies Baswedan Disebut jadi Capres NasDem
Terkait dengan sosok figur politik yang akan diusung, menurut politisi Partai NasDem Zulfan Lindan mengatakan bahwa partainya akan mencalonkan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan sebagai capres 2024 dalam kontestasi pilpres 2024.
"Jadi begini, ada tiga nama, yang potensial untuk menjadi Presiden itu kan dua, yaitu Ganjar dan Pak Anies. Kalau Ganjar ini kan hambatannya secara psikologis berani nggak dia keluar dari PDIP?" kata Zulfan Lindan pada 26 September 2022 [4].
Adapun Ganjar Pranowo menurutnya, dipastikan memperhitungkan dampak politik jika keluar dari PDIP atau deklarasi capres namun masih bagian dari PDIP. Pasalnya, ia mengatakan, banyak petinggi PDIP yang keluar dari partai namun tidak mendapatkan jabatan politis.
"Kalau Ganjar nggak berani, mutlaklah harus Anies," ujarnya.
Dirinya juga mengatakan bahwa Anies Baswedan telah mendeklarasikan siap menjadi capres 2024. Dalam hal komunikasi, NasDem dengan Anies menurutnya pun berjalan lancar. "Sudah, sudah declare, nggak ada masalah," ucap Zulfan.
"Dia tidak menyebut sama NasDem, tapi dia mengatakan siap jika diusung oleh partai siapapun, dia siap maju," lanjutnya.
Zulfan Lindan Sebut KIB Ecek-ecek
Politisi NasDem, Zulfan Lindan mengatakan bahwa KIB merupakan koalisi yang tidak sungguh-sungguh dan ecek-ecek. Mendengar hal itu, PAN tidak ambil pusing dan menganggap apa yang disampaikan Zulfan seperti candaan belaka.
"PAN dan KIB menganggap lontaran pernyataan Zulfan Lindan seperti celotehan yang lucu saja. Tidak bermakna apa-apa buat soliditas dan eksistensi KIB. Semua warga bangsa, termasuk kader partai non KIB boleh mengkritik, menghujat, dan memuji KIB," kata Waketum PAN Viva Yoga Mauladi pada 27 September 2022 [5].
Berbalas Sindiran dari PAN
Viva menyebutkan bahwa lebih baik Partai NasDem mendeklarasikan koalisi dengan PKS dan Partai Demokrat ketimbang menyoroti KIB, Dirinya mengatakan jangan sampai NasDem malah membangun koalisi fatamorgana.
"Sampai detik ini belum juga ada deklarasi tiga partai itu. Jangan sampai membangun koalisi fatamorgana, dinarasikan di awang-awang, tidak turun ke bumi politik Indonesia, he-he-he," ucapnya.
Tak hanya itu, sindiran dari politisi Partai NasDem membuat Viva heran. Pasalnya partai yang dipimpin Surya Paloh tersebut belum memiliki koalisi atau kerja sama politik, namun malah menyoroti KIB. Pasalnya Viva mengatakan hal tersebut tak bisa dibandingkan.
"Belum ada deklarasi koalisi NasDem kok dikatakan lebih berkualitas dibanding dengan KIB. Padahal KIB telah selesai menyusun platform dan program koalisi, juga saat ini sedang melakukan koordinasi di tingkat kabupaten/ kota. Jadi, dari parameter kualitas, KIB dan rencana koalisi NasDem tidak dapat dibanding-bandingke," ujar dia.
Baca Juga Polemik Nadiem Makarim Usai Sebut Shadow Organization di Kemendikbud, Lelah dengan ASN?
Hasil Analisis Kazee
Diagram Isu yang Sering Dibahas./Kazee Media Monitoring
Dalam media sosial Twitter, terdapat warganet yang menaruh perhatian terhadap kabar tentang koalisi yang akan digagas oleh Partai NasDem. Kendati demikian, terdapat pihak yang memprediksi bahwa NasDem tidak akan mengusung Anies Baswedan dengan AHY sebagai capres cawapres 2024.
Tak hanya itu, terdapat pihak yang mengatakan bahwa Partai NasDem tak akan diuntungkan jika partainya membangun koalisi dengan PKS dan Partai Demokrat. Namun terdapat pihak yang menyampaikan jika ketiganya membangun koalisi, diprediksi akan menjadi koalisi yang kuat.
*disclaimer: terdapat data yang tidak ditampilkan.
Grafik Pergerakan Data./Kazee Media Monitoring
Grafik pergerakan data terkait koalisi Partai NasDem mencapai puncaknya pada 27 September 2022. Hal tersebut disebabkan oleh pernyataan yang disampaikan politisi NasDem perihal deklarasi koalisi yang akan diumumkan pada 10 November 2022.
Persentase Analsisis Sentimen./Kazee Media Monitoring
Informasi mengenai koalisi yang akan dibangun NasDem pada 10 November serta Anies Baswedan yang disebut akan diusung Partai NasDem sebagaimana dikatakan politisi Zulfan, menimbulkan sentimen positif sebesar 55 persen, sentimen negatif 26 persen, dan sentiment netral 18 persen.
Baca Juga Kandidat Capres 2024 Berdasarkan Popularitas, Ada Puan Maharani?
Sampel Tweet Warganet di Twitter./Kazee Media Monitoring
Perihal isu mengenai NasDem yang akan berkoalisi dengan PKS dan Demokrat, mendapat tanggapan yang beragam dalam platform Twitter. Diantaranya, ada pihak yang merasa bila NasDem tak akan berkoalisi dengan PKS dan Demokrat.
Kendati demikian, ada warganet yang optimis soal koalisi NasDem bersama PKS dan Demokrat. Dirinya juga membandingkan dengan PDIP yang menurutnya penakut karena masih tawar menawar untuk menentukan siapa capres 2024 yang akan bersaing.
Kata Kunci Sesuai Topik Pemberitaan./Kazee Media Monitoring
Kata kunci yang paling banyak digunakan dalam topik ini adalah Partai NasDem, Demokrat, PKS, Pilpres, PDIP, PAN, AHY, dan PPP.
Baca Juga Sekber Ingin Jokowi jadi Cawapres Prabowo Subianto, Gugat Aturan ke MK
Diagram Tokoh Terpopuler. Kazee Media Monitoring
Tokoh terpopuler dalam topik ini adalah.
*disclaimer: terdapat data yang tidak ditampilkan.
Diagram Organisasi Terpopuler./Kazee Media Monitoring
Organisasi terpopuler dalam topik ini adalah.
*disclaimer: terdapat data yang tidak ditampilkan
Informasi mengenai Partai NasDem yang akan membangun koalisi pada 10 November, banyak dibahas oleh beberapa pihak. Namun internal NasDem tak memberikan info secara spesifik mengenai koalisi dengan parpol yang mana.
Kendati demikian, terdapat pihak yang menduga NasDem akan membangun koalisi dengan Demokrat dan PKS. Adapun warganet dalam sampel Tweet yang didapatkan, dirinya mengatakan bahwa tak mungkin NasDem mau berkoalisi dengan PKS dan Demokrat.
Adapun dalam informasi yang didapatkan dari Kazee media monitoring, dalam platform Twitter, terdapat warganet yang menduga bahwa NasDem tak akan mengusung Anies Baswedan dan AHY untuk menjadi capres dan cawapres dalam kontestasi pilpres 2024.
Namun, terdapat pihak yang mengatakan bahwa prediksi koalisi antara PKS, NasDem, dan Demokrat, akan melahirkan hubungan yang kuat dan solid. Untuk capres yang akan diusung, disebutkan oleh politisi NasDem Zulfan, Anies Baswedan merupakan figurnya.
"Jadi begini, ada tiga nama, yang potensial untuk menjadi Presiden itu kan dua, yaitu Ganjar dan Pak Anies. Kalau Ganjar ini kan hambatannya secara psikologis berani nggak dia keluar dari PDIP?" kata Zulfan Lindan pada 26 September 2022.
Berita Terbaru |
PRO KONTRA: Kritik Rocky Gerung untuk Jokowi
Senin, 07 Agustus 2023
|
Prabowo Subianto Didukung PKB Capres 2024: Tambahan Kekuatan
Senin, 31 Juli 2023
|
Pilpres 2024: Keberlanjutan Ganjar, Prabowo atau Perubahan Anies?
Senin, 24 Juli 2023
|
PRO KONTRA: RUU Kesehatan Disahkan?
Senin, 17 Juli 2023
|
Prabowo Subianto Temui Cak Imin, Soal Pilpres 2024?
Senin, 10 Juli 2023
|
Dito Ariotedjo Diperiksa Kejagung Sebagai Saksi Kasus Korupsi di Kominfo
Selasa, 04 Juli 2023
|
PRO KONTRA: SBY buat Buku Tentang Pilpres 2024 dan Cawe-cawe?
Jumat, 30 Juni 2023
|
PRO KONTRA: Wacana Kaesang Maju jadi Cawalkot Depok
Rabu, 28 Juni 2023
|
Ada Upaya Anies Baswedan ‘Dijegal’ KPK Jelang Pilpres 2024?
Senin, 26 Juni 2023
|