PRO KONTRA: Kritik Rocky Gerung untuk Jokowi
Senin, 07 Agustus 2023
|
Ilustrasi. Jelang Pemilu 2024./Pixabay mohamed_hassan
Jelang pemilu 2024 yang agendanya akan dilaksanakan serentak, dari mulai pemilu legislatif hingga pilpres, atmosfernya sudah terasa sejak saat ini.
Kendati pemilu 2024 akan dimulai sejak saat ini, beberapa figur politik, namanya sudah masuk dalam beberapa survei politik besar di Indonesia.
Nuansa Politik Jelang Pemilu 2024 Terasa
Tak hanya itu, jelang pemilu 2024 sudah terasa dari saat ini, karena kehadiran beberapa relawan yang aktif mempromosikan figur politik yang diusung oleh mereka.
Kendati demikian, polarisasi politik dengan penggunaan istilah berdasarkan pendukung, seperti cebong-kampret dan politik identitas, masih kerap dibahas hingga saat ini.
Dikutip dari Kilat.com, polarisasi dan politik identitas, kental terasa pada saat penyelenggaraan pilkada DKI Jakarta tahun 2017 dan pilpres 2019.
Pada saat itu, jika terdapat pihak yang mendukung Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, berarti pihak tersebut masuk dalam golongan nasionalis.
Sedangkan pihak yang mendukung Anies Baswedan, masuk ke dalam pihak yang memiliki preferensi populis keagamaan.
Istilah Cebong-Kampret
Setelahnya, pada pilpres 2019, diperparah hingga munculnya sebutan cebong-kampret jika memilih salah satu capres dan cawapres yang didukung.
Polarisasi cebong-kampret dan politik identitas masih terjadi hingga saat ini, namun sebatas bergema di sosial media.
“Karena dalam melihat situasi global hari ini yang kian dinamis. Harapan bagi seluruh bangsa kita adalah Pemilu 2024 nanti bisa menghasilkan pemimpin yang lebih baik lagi. Meneruskan agenda-agenda pemerintah sebelumnya yang sudah berjalan baik, dan memperbaiki yang belum dianggap baik. Karena itulah pentingnya kesinambungan,” kata Muhammad Sutisna selaku Co Founder Forum Intelektual Muda.
Baca Juga M Taufik Dipecat Partai Gerindra, Sentimen Negatif Capai 59 Persen
Isu mengenai jelang pemilu 2024, dianalisis oleh Kazee.id dan menghasilkan beberapa data revelan untuk disajikan sebagai berikut.
Berdasarkan analisis pergerakan data pada 12 Mei hingga 8 Juni 2022, mengenai pemilu 2024, paling banyak ditemukan dalam platform Twitter, yakni sebesar 41.700 data, lalu dalam media atau news sebanyak 13.100 data, sehingga total data yang dihimpun dari keduanya sebanyak 54.800 data.
Kata kunci yang paling sering digunakan warganet dalam mencari topik tentang pemilu 2024, adalah pilpres, presiden, partai, capres, Puan Maharani, KPU, Jokowi, Partai Golkar, PPP, PDIP, dan PAN.
Untuk hashtag yang sering digunakan netizen dalam mencari isu mengenai pemilu 2024 adalah Bangkit bersama ET (Erick Thohir), Ganjar Pranowo, Ganjarku, Ganjarpedia, Demokrat pilihan rakyat, Pemilu 2024, dan 2024 Ridwan Kamil Presiden.
Baca Juga Luhut Sebut Tiket ke Candi Borobudur Jadi Rp750 Ribu, Netizen Twitter Keberatan
Terkait isu jelang pemilu 2024, secara keseluruhan, 54 persen sentimen masyarakat bernilai positif, 16 persen merupakan negatif, dan 30 persen berada di posisi netral.
Berikut merupakan sampel twit mengenai isu jelang pemilu 2024, berdasarkan hasil analisis Kazee.
Terdapat warganet yang menginginkan Anies Baswedan diusung menjadi capres pada 2024, dirinya menggambarkan pada saat dahulu, di mana Jokowi yang masih menjadi Gubernur DKI Jakarta, lalu diusung oleh PDIP, hingga akhirnya terpilih menjadi Presiden Republik Indonesia. Ia merasa bahwa hal tersebut bisa terjadi pada 2024, asalkan PDIP mencalonkan Anies Baswedan menjadi capres.
Sampel sentimen positif dari warganet menginginkan salah satu figur politik untuk maju dalam kontestasi pilpres dalam pemilu 2024.
Namun terdapat sampel sentimen negatif terkait pemilu 2024, dirinya mengkhawatirkan jika pemilu 2024 akan diundur karena kasus Covid-19 yang diduga akan meningkat kembali.
Baca Juga Ridwan Kamil Banyak Silaturahmi ke Tokoh Politik, Bima Arya Sebut Masuk Bursa
Tokoh terpopuler menurut analisis yang dirilis oleh Kazee terkait topik jelang pemilu 2024 adalah sebagai berikut.
Joko Widodo sebesar 31 persen.
Ganjar Pranowo sebesar 16 persen.
Prabowo Subianto sebesar 16 persen.
Anies Baswedan sebesar 16 persen.
Airlangga Hartarto sebesar 15 persen.
Lainnya sebesar 5 persen.
*disclaimer terdapat data yang tidak ditampilkan.
Untuk organisasi terpopuler, terdapat empat organisasi dengan persentasi sorotan tertinggi dalam isu jelang pemilu 2024 adalah sebagai berikut.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebesar 27 persen.
Partai Amanat Nasional (PAN) sebesar 22 persen.
Partai Golkar sebesar 20 persen.
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sebesar 20 persen.
*disclaimer: terdapat data yang tidak ditampilkan.
Jelang pemilu 2024, terdapat masyarakat di Twitter yang menuliskan tweet dengan sentimen yang positif karena mendukung partai tertentu dan figur politik tertentu, dengan harapan akan membuat Indonesia lebih baik.
Kendati narasi cebong-kampret masih ada di media sosial, ada salah satu warganet yang memberikan masukan terhadap penyelenggara pemilu, agar narasi politik identitas dan cebong-kampret mampu dikurangi.
Berita Terbaru |
PRO KONTRA: Kritik Rocky Gerung untuk Jokowi
Senin, 07 Agustus 2023
|
Prabowo Subianto Didukung PKB Capres 2024: Tambahan Kekuatan
Senin, 31 Juli 2023
|
Pilpres 2024: Keberlanjutan Ganjar, Prabowo atau Perubahan Anies?
Senin, 24 Juli 2023
|
PRO KONTRA: RUU Kesehatan Disahkan?
Senin, 17 Juli 2023
|
Prabowo Subianto Temui Cak Imin, Soal Pilpres 2024?
Senin, 10 Juli 2023
|
Dito Ariotedjo Diperiksa Kejagung Sebagai Saksi Kasus Korupsi di Kominfo
Selasa, 04 Juli 2023
|
PRO KONTRA: SBY buat Buku Tentang Pilpres 2024 dan Cawe-cawe?
Jumat, 30 Juni 2023
|
PRO KONTRA: Wacana Kaesang Maju jadi Cawalkot Depok
Rabu, 28 Juni 2023
|
Ada Upaya Anies Baswedan ‘Dijegal’ KPK Jelang Pilpres 2024?
Senin, 26 Juni 2023
|