PRO KONTRA: Kritik Rocky Gerung untuk Jokowi
Senin, 07 Agustus 2023
|
Effendi Simbolon Politisi PDIP yang Setuju Perpanjangan Masa Jabatan Presiden Jokowi./freepik rawpixel.com
Politisi senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Effendi Simbolon menjelaskan bahwa dirinya setuju bila masa jabatan Presiden Jokowi ditambah tiga tahun. Dirinya merasa bahwa banyak hal-hal yang positif saat Presiden Jokowi memimpin Indonesia.
"Ini sebenarnya masih melihat nilai positifnya Pak Jokowi, beliau berani membubarkan ini, membubarkan ini, itu salut saya kepada beliau. Oleh karenanya, mari dorong beliau untuk tegak, bahkan kalau saya pribadi tambah tiga tahun pun saya masih setuju, demi ya," kata Effendi Simbolon, dikutip dari Detik [1].
Indonesia saat ini menurut Effendi Simbolon, membutuhkan pemimpin yang kuat untuk menantang arus yang dihadapi. Dirinya melihat bahwa kriteria tersebut terdapat dalam diri Presiden Jokowi. Menurutnya, ketegaran presiden dalam menentang arus, luar biasa.
"Benar jangan main-main, kita rapuh di dalam itu kalau tidak punya pemimpin yang kuat, beliau saya lihat ada itu. Ketegaran beliau menantang arus, itu yang membuat saya itu hormat dan respect kepada sosok yang namanya Pak Jokowi," kata Effendi Simbolon.
Sehingga Effendi Simbolon merasa bahwa perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi selama tiga tahun bukanlah masalah, namun perlu dicatat bahwa penambahan masa jabatan Presiden Jokowi bertujuan untuk memantapkan dan kemapanan ideologi.
"Bagi saya, saya yang 35 tahun lebih di partai menuntut itu, menuntut di sisa waktunya, ya kalaupun mau ditambah tiga tahun pun buat saya ya monggo saja, sepanjang beliau menuntaskan kemantapan, kemapanan ideologi itu, karena tanpa itu, kita tercabik-cabik semuanya dan rapuh tidak mampu pertahanan TNI-Polri kita menahan yang masuk, bukan melalui kekuatan yang terbuka. Masuknya dengan endapan-endapan yang luar biasa," ungkapnya.
Adapun perihal legitimasi perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi menurutnya hal tersebut tidak dilarang sepanjang didorong oleh sembilan fraksi. Dirinya menggambarkan saat Presiden Sukarno dan Soeharto yang bisa menjabat lebih dari dua periode.
"Legitimasi itu sepanjang kita berkomitmen mengubah UUD-nya, dan apa, semua, Sukarno juga lebih dua periode, Soeharto lebih 2 periode, kalau kurang dari satu periode 5 tahun boleh, perpanjangan juga saya kira tidak ada hal yang dilarang, sepanjang kita sembilan fraksi masuk ke rumah bersama DPD di suatu ruangan di sidang umum kita ubah, asalkan jujur ya, jangan karena oh ini karena pandemi, karena ini, tidak," ungkapnya.
Tanggapan Politisi PDIP
Menurut Hendrawan Supratikno yang juga merupakan politisi PDIP menjelaskan bahwa partainya tetap tidak akan mengubah keputusan soal perpanjangan masa jabatan. Adapun keputusan PDIP terhadap perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi adalah menolak.
Sehingga dirinya merasa bahwa pernyataan Effendi Simbolon, tidak mewakili partai. "Kalau menurut saya, pernyataan itu tidak realistis. Sebagai hiburan demokrasi bisa kita terima, itu bukan sikap resmi partai maupun lembaga negara," kata Hendrawan [2].
Pandangan Pengamat Soal Perpanjangan Masa Jabatan Presiden
Menurut pengamat politik Adi Prayitno menjelaskan bahwa pandangan dari Effendi Simbolon terkait perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi, bertentangan dengan nilai demokrasi, terlebih lagi, tahapan pemilu 2024 sudah berjalan.
"Itu pernyataan iseng-iseng saja saya kira. Sepertinya bang Effendi Simbolon mencoba meredakan perang urat saraf Pemilu 2024, semacam ice breaking aja. Ya, mungkin saja dilakukan, tapi pasti banyak orang akan marah," tegas Adi.
Effendi Simbolon Mengaku Tak Ditegur Megawati Soekarnoputri
Dikutip dari Rakyat Merdeka, Effendi Simbolon tidak menampik bahwa pandangan dirinya soal perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi selama tiga tahun menjadi polemik, ia juga menegaskan bahwa pandangan tersebut murni dari dirinya sendiri, bukan mengatasnamakan PDIP.
“Sekarang di WA grup, Facebook, suruh pecat saya. Kok kampungan amat berpolitik. Emang saya anak-anak. Dalam konteks diskusi harus luas berpikirnya," kata Effendi Simbolon.
Baca Juga Elektabilitas Puan Maharani Rendah, Effendi Simbolon: Belum di-Declare
Kendati demikian, dirinya tidak akan menarik pernyataan terkait perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi selama tiga tahun. Dirinya pun tidak mendapatkan teguran dari Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri dan akan mengikuti keputusan partai. "Saya ikut partai itu dong," katanya.
Jokpro Dukung Perpanjang Masa Jabatan Jokowi
Masyarakat diminta pihak komunitas Jokowi Prabowo (Jokpro) untuk mendukung perpanjangan masa jabatan presiden Jokowi, namun berbeda dengan Effendi Simbolon, Jokpro menginginkan Presiden Jokowi berpasangan dengan Prabowo Subianto hingga tahun 2029.
Agar wacana tersebut terwujud, Sekretaris Jenderal Komunitas Jokowi Prabowo (Jokpro) 2024, Timothy Ivan Triyono mendorong agar masyarakat satu suara mendukung perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi dan mengunjungi Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).
"Bila perlu kita masyarakat berbondong-bondong ke MPR untuk sampaikan aspirasi jika kita ingin Pak Jokowi terus memimpin Indonesia hingga 2029. Apakah kita yakin pemimpin sebaik Pak Jokowi nggak mau dilanjutkan? Jangan sampai karena nanti ganti pemimpin, pembangunan jadi tidak berlanjut, kita balik lagi ke titik nol,” ujarnya [3].
Luhut Binsar Pandjaitan, Zulhas, Partai Golkar Pernah Setuju Perpanjangan Masa Jabatan Jokowi
Perlu diketahui bahwa gagasan perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi pernah disuarakan oleh Luhut Binsar Pandjaitan. Menurut Menkomarves, dirinya mengklaim memiliki 110 juta big data soal masyarakat Indonesia yang setuju perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi.
“Kalau ditambah tiga tahun, mungkin sekali, akan lebih baik. Sekali (tambah tiga tahun),” kata Luhut Binsar Pandjaitan dalam sebuah wawancara di kanal YouTube Deddy Corbuzier pada 12 Maret 2022.
Baca Juga PDIP Daftar Sebagai Peserta Pemilu 2024, Targetkan Hal Berikut Ini
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Melchias Markus Mekeng menilai bahwa wacana perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi bisa dilakukan asalkan hal tersebut berasal dari kehendak atau suara rakyat yang menginginkan penambahan masa jabatan Presiden Jokowi.
"Kita ikuti proses konstitusi. Kan enggak mungkin perpanjang tanpa ubah konstitusi. Kita harus lalui proses pembahasan UUD 1945. Selama ada aspirasi kan kita harus tampung. Kalau memang diyakini Golkar ini bisa diperpanjang, ya kita ikut proses di parlemen bersama partai-partai lain," katanya [4].
Tak hanya itu, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), pernah setuju atas penundaan pemilu atau perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi. Adapun alasannya karena pandemi Covid-19 yang belum usia hingga perang antara Rusia dengan Ukraina.
“Salah satunya pandemi Covid-19 yang belum berakhir. Tentu memerlukan perhatian keseriusan untuk menangani,” kata Zulhas pada 25 Februari 2022.
“Alasan ketiga soal perkembangan situasi konflik global yang perlu diantisipasi, di antaranya perang Rusia-Ukraina dan tidak menentunya harga minyak dunia. Itu akan sangat berpengaruh terhadap perekonomian global dan negeri kita,” tambahnya [5].
Hasil Analisis Kazee
Diagram Isu yang Sering Dibahas./Kazee Media Monitoring
Berdasarkan hasil analisis Kazee periode data 4-9 Agustus 2022, 35 persen warganet di Twitter tidak setuju atas pemikiran Effendi Simbolon yang menginginkan perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi. Adapun 17 persen pihak yang menduga bahwa gagasan tersebut merupakan upaya langgengkan kekuasaan PDIP.
Sebanyak 15 persen warganet menduga bahwa pernyataan Effendi Simbolon bukan mewakili pernyataan partainya, yakni PDIP. 15 persen warganet menyuarakan untuk melakukan unjuk rasa bila perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi disetujui. Sisanya menduga bahwa gagasan tersebut upaya menjerumuskan Presiden Jokowi.
*disclaimer: terdapat data yang tidak ditampilkan.
Grafik Pergerakan Data./Kazee Media Monitoring
Grafik pergerakan data menunjukan bahwa topik terkait pernyataan Effendi Simbolon terkait perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi selama tiga tahun, alami kenaikan pada 7 Agustus 2022 hingga mencapai puncaknya pada 8 Agustus 2022.
Hal tersebut karena pernyataan perihal perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi selama tiga tahun, diutarakan Effendi Simbolon pada Minggu, 7 Agustus 2022 sehingga banyak dimuat oleh media pemberitaan dan warganet di Twitter, serta mencapai puncak datanya pada 8 Agustus 2022.
Persentase Analsisis Sentimen./Kazee Media Monitoring
Analisis sentimen terkait topik gagasan perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi selama tiga tahun yang disuarakan oleh Effendi Simbolon, mendapatkan sentimen negatif sebesar 54 persen, sentimen positif sebesar 28 persen, dan sentimen netral sebesar 18 persen.
Sampel Tweet Warganet di Twitter./Kazee Media Monitoring
Sampel Tweet dari netizen dalam platform media sosial Twitter, hasilnya beragam. Untuk sentimen positif, terdapat warganet yang menginformasikan perihal Effendi Simbolon yang setuju Presiden Jokowi lanjutkan kepemimpinannya tiga periode.
Untuk sampel Tweet dengan sentimen netral, dirinya menyarankan agar Effendi Simbolon tidak menjerumuskan Presiden Jokowi, sehingga menyarankan untuk mencari kader selain Jokowi. Untuk sentimen negatif, dirinya mempertanyakan bukankah Effendi Simbolon pernah menyarankan Presiden Jokowi untuk mundur.
Kata Kunci Sesuai Topik Pemberitaan./Kazee Media Monitoring
Kata kunci yang paling sering digunakan adalah capres, presiden, Effendi Simbolon, poros, politikus, pilpres, dan partai.
Baca Juga Anies Baswedan, Erick, Andika, Puan Terbuka Diusung KIB pada 2024
Diagram Tokoh Terpopuler. Kazee Media Monitoring
Berikut merupakan tokoh terpopuler terkait topik Effendi Simbolon yang setuju dengan perpanjangan jabatan Presiden Jokowi selama tiga tahun.
Diagram Organisasi Terpopuler./Kazee Media Monitoring
Organisasi terpopuler dalam topik ini adalah sebagai berikut.
*disclaimer: terdapat data yang tidak ditampilkan.
Gagasan tentang perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi, sempat disuarakan oleh beberapa tokoh politik. Perihal alasan mereka mendukung perpanjangan masa jabatan atau penundaan pemilu pun beragam, terdapat yang mengatasnamakan keinginan rakyat dan pandemi Covid-19.
Hal tersebut saat ini kembali dibahas oleh Effendi Simbolon yang merupakan politisi PDIP. Namun dirinya menjelaskan bahwa harapan perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi selama tiga tahun adalah murni bukan merupakan keinginan partai PDIP.
Adapun topik mengenai harapan Effendi Simbolon perihal perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi, mendapatkan sentimen negatif sebesar 54 persen dari warganet di Twitter dan media pemberitaan dan 35 persen netizen menolak gagasan perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi selama tiga tahun tersebut.
Kendati demikian, Presiden Jokowi telah mengeluarkan pernyataan tegas pada 6 April 2022 bahwasanya dirinya meminta agar seluruh pihak yang menyuarakan penundaan pemilu atau perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi aga menghentikan gagasannya tersebut.
"Jangan sampai ada lagi yang menyuarakan mengenai penundaan perpanjangan, ndak, saya rasa itu yang ingin saya sampaikan, terima kasih," kata Jokowi [6].
Berita Terbaru |
PRO KONTRA: Kritik Rocky Gerung untuk Jokowi
Senin, 07 Agustus 2023
|
Prabowo Subianto Didukung PKB Capres 2024: Tambahan Kekuatan
Senin, 31 Juli 2023
|
Pilpres 2024: Keberlanjutan Ganjar, Prabowo atau Perubahan Anies?
Senin, 24 Juli 2023
|
PRO KONTRA: RUU Kesehatan Disahkan?
Senin, 17 Juli 2023
|
Prabowo Subianto Temui Cak Imin, Soal Pilpres 2024?
Senin, 10 Juli 2023
|
Dito Ariotedjo Diperiksa Kejagung Sebagai Saksi Kasus Korupsi di Kominfo
Selasa, 04 Juli 2023
|
PRO KONTRA: SBY buat Buku Tentang Pilpres 2024 dan Cawe-cawe?
Jumat, 30 Juni 2023
|
PRO KONTRA: Wacana Kaesang Maju jadi Cawalkot Depok
Rabu, 28 Juni 2023
|
Ada Upaya Anies Baswedan ‘Dijegal’ KPK Jelang Pilpres 2024?
Senin, 26 Juni 2023
|