PRO KONTRA: Kritik Rocky Gerung untuk Jokowi
Senin, 07 Agustus 2023
|
Analisis Sentimen Kasus Penembakan Brigadir J./freepik kjpargeter
Peristiwa baku tembak dua ajudan Irjen Ferdy Sambo pada 8 Juli 2022 di rumah dinasnya Kadiv Propam menimbulkan polemik di kalangan masyarakat. Adapun kronologinya menurut pihak kepolisian, Bharada E yang merupakan ajudan Irjen Ferdy Sambo sedang menjalankan tugas pengamanan di rumah Kadiv Propam.
Lalu Bharada E mendengar seseorang yang berteriak ketakutan di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo selaku Kadiv Propam. Suara teriakan tersebut berasal dari istri Irjen Ferdy Sambo yang berada di dalam kamar pribadinya.
Saat Bharada E menuju ke sumber teriakan, dirinya bertemu Brigadir J dan mempertanyakan alasan teriakan dari istri Irjen Ferdy Sambo tersebut.
“Bharada E menanyakan kepada Brigpol J kenapa di tempat tersebut (di kamar isteri Irjen Sambo),” kata Kepala Divisi (Kadiv) Humas Polri, Inspektur Jenderal (Irjen) Dedi Prasetyo, dikutip dari Republika [1].
Namun bukanlah jawaban yang didapat Bharada E, tetapi Brigadir J langsung menembakkan senjatanya kepada Bharada E.
“Brigpol J, yang pertama kali melepaskan tembakan ke arah Bharada E,” ujarnya.
Bharada E lalu membalas tembakan Brigadir J tersebut dan menyebabkan Brigadir J tewas karena terkena peluru dari senjata Bharada E.
“Berdasarkan keterangan, Brigadir J, mengeluarkan tembakan ke arah Bharada E sebanyak tujuh kali. Dan Bharada E mengeluarkan tembakan sebanyak lima kali,” tandasnya.
Menko Polhukam Mahfud MD Nilai Kasus Penembakan Brigadir J, Janggal
Menurut Mahfud MD selaku Menko Polhukam RI, dirinya mengapresiasi kapolri yang membentuk tim khusus guna mengusut kasus penembakan hingga Brigadir J tewas. Kemenko Polhukam dikatakan Mahfud MD akan mengawal kasus ini.
“Sudah tepat yang dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit dgn membentuk Tim investigasi yg terdiri orang-orang kredibel yg dipimpin oleh Komjen Gatot Eddy. Itu sdh mewakili sikap dan langkah Pemerintah sehingga Kemenko Polhukam akan mengawalnya,” ujarnya.
Kendati demikian, Mahfud MD menjelaskan bahwa kasus penembakan Brigadir J tidak bisa dibiarkan begitu saja karena dirinya merasa terdapat sesuatu yang janggal, seperti halnya penjelasan Polri yang tidak jelas hubungan antara sebab dan akibat dalam rangkaian peristiwanya.
“Kasus ini memang tak bisa dibiarkan mengalir begitu saja karena banyak kejanggalan yang muncul dari proses penanganan, maupun penjelasan POLRI sendiri yang tdk jelas hubungan antara sebab dan akibat setiap rantai peristiwanya,” sebutnya.
Mahfud MD juga menyatakan bahwa kredibilitas Polri dan pemerintah dipertaruhkan dalam kasus ini.
Baca Juga Ketua MPR Dorong Polri Usut Kasus Penembakan Brigadir J: Masyarakat Menunggu
Ketua MPR Sebut Kasus Ini Sudah Menjadi Atensi Presiden Jokowi
Bambang Soesatyo selaku Ketua MPR berterima kasih kepada Presiden Jokowi yang memberikan perhatian terhadap kasus penembakan yang menewaskan Brigadir J ini, dirinya mengimbau kepada masyarakan agar mempercayakan kasus ini kepada Polri yang telah dibentuk tim khusus.
"Saya prihatin atas peristiwa yang menjadi atensi dari banyak pihak dan secara khusus berterima kasih kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang memberikan atensi," ucapnya [2].
Ketua RT Geram Tak Diberitahu Kasus Penembakan
Ketua RT Kompleks Duren Tiga, Seno Sukarto tak diberitahu perihal kasus penembakan yang menewaskan Brigadir J di rumah Irjen Ferdy Sambo, dirinya merasa tidak dianggap.
"Terus terang saya juga kesal. Saya ini dianggap apa sih, maaf saja saya ini jenderal loh, meskipun RT," ucapnya [3].
Tak hanya itu, menurutnya, Irjen Ferdy Sambo jarang tinggal di rumah dinasnya, hal tersebut dipastikan karena rumah Irjen Ferdy Sambo dengan pos satpam hanya 50 meter.
"Jarang (tinggal), karena saya sering tanya kok sepi. Iya Pak, enggak ada. Satpam sering saya tanya, sekitar-sekitar ini kan gampang dilihat," kata dia kepada wartawan di rumahnya,” katanya.
Hasil Analisis Kazee
Peristiwa penembakan Brigadir J di rumah Kadiv Propam membuat publik menyampaikan pendapatnya di Twitter. Simak informasi berikut ini.
Diagram Isu yang Sering Dibahas./Kazee Media Monitoring
Rata-rata netizen di Twitter menyoroti tentang pihak kepolisian yang menyebutkan bahwa Brigadir J masuk ke kamar pribadi Kadiv Propam (28 persen) dan hasil autopsi Brigadir J yang terdapat luka sayatan serta jarinya yang putus (20 persen). 14 persen adalah Kapolri yang memastikan pengusutan kasus ini akan transparan, 10 persen adalah peristiwa baku tembak antar keduanya, dan 8 persen fokus terhadap Kapolri yang bentuk tim khusus.
*disclaimer: terdapat data yang tidak ditampilkan.
Grafik Pergerakan Data./Kazee Media Monitoring
Peristiwa penembakan Brigadir J di rumah Kadiv Propam terjadi pada 8 Juli 2022, namun media pemberitaan dan reaksi publik baru terjadi pada 10 Juli 2022, hingga saat ini, datanya masih alami kenaikan. Adapun total datanya sebanyak 14.030 item, terdiri dari 9.940 dari Twitter dan 4.130 dari media pemberitaan.
Persentase Analsisis Sentimen./Kazee Media Monitoring
Analisis sentimen dari topik mengenai penembakan Brigadir J di rumah Kadiv Propam, mendapatkan sentimen positif sebesar 46 persen, negatif sebesar 44 persen, dan netral sebesar 9 persen.
Sampel Tweet Warganet di Twitter./Kazee Media Monitoring
Sampel sentimen positif dari warganet di Twitter, yakni memberikan penjelasan informasi terkait peristiwa penembakan yang terjadi di rumah Irjen Ferdy Sambo. Untuk sentimen netral, warganet menduga jika Brigadir J memiliki rahasia politik yang mematikan untuk atasannya dan sentimen negatif menunjukkan bahwa netizen tersebut tidak percaya dengan kasus ini karena CCTV yang tidak dikeluarkan sebagai bukti.
Kata Kunci Sesuai Topik Pemberitaan./Kazee Media Monitoring
Kata kunci yang paling sering digunakan adalah Kadiv Propam, ajudan, tembakan, Polri, Sambo, Bharada E, dan Kepolisian.
Baca Juga Kapolri Bentuk Tim Khusus Guna Ungkap Kasus Saling Tembak Dua Anggota Polri
Diagram Tokoh Terpopuler. Kazee Media Monitoring
Berikut merupakan tokoh terpopuler mengenai penembakan Brigadir J di Rumah Kadiv Propam, adalah sebagai berikut.
Diagram Organisasi Terpopuler./Kazee Media Monitoring
Organisasi terpopuler dalam topik ini adalah sebagai berikut.
Kasus baku tembak antara Bharada E dengan Brigadir J di rumah Kadiv Propam, Irjen Ferdy Sambo menuai polemik, terdapat publik yang menilai jika di dalam kasus ini terdapat kejanggalan, bahkan Menko Polhukam, Mahfud MD pun berpikiran hal yang sama. Adapun sentimen terhadap topik ini antara sentimen positif dan negatif hanya berbeda dua persen, yakni sentimen positif sebesar 46 persen dan sentimen negatif sebesar 44 persen. Namun, Kapolri langsung membentuk tim khusus yang beranggotakan dari unsur internal Polri dan eksternal (Komnas HAM serta Kompolnas), diapresiasi, salah satunya oleh Ketua MPR, Bambang Soesatyo. Dirinya juga berharap agar kasus ini cepat terungkap dan menyarankan agar masyarakat mempercayakan penanganan kasus ini kepada Polri.
Berita Terbaru |
PRO KONTRA: Kritik Rocky Gerung untuk Jokowi
Senin, 07 Agustus 2023
|
Prabowo Subianto Didukung PKB Capres 2024: Tambahan Kekuatan
Senin, 31 Juli 2023
|
Pilpres 2024: Keberlanjutan Ganjar, Prabowo atau Perubahan Anies?
Senin, 24 Juli 2023
|
PRO KONTRA: RUU Kesehatan Disahkan?
Senin, 17 Juli 2023
|
Prabowo Subianto Temui Cak Imin, Soal Pilpres 2024?
Senin, 10 Juli 2023
|
Dito Ariotedjo Diperiksa Kejagung Sebagai Saksi Kasus Korupsi di Kominfo
Selasa, 04 Juli 2023
|
PRO KONTRA: SBY buat Buku Tentang Pilpres 2024 dan Cawe-cawe?
Jumat, 30 Juni 2023
|
PRO KONTRA: Wacana Kaesang Maju jadi Cawalkot Depok
Rabu, 28 Juni 2023
|
Ada Upaya Anies Baswedan ‘Dijegal’ KPK Jelang Pilpres 2024?
Senin, 26 Juni 2023
|