PRO KONTRA: Kritik Rocky Gerung untuk Jokowi
Senin, 07 Agustus 2023
|
Anies Baswedan Diusung Capres 2024 oleh NasDem./Instagram @aniesbaswedan
Partai NasDem secara resmi mengumumkan bahwa Anies Baswedan diusung calon presiden (capres) 2024 dalam kontestasi Pemilu 2024. Hal tersebut disampaikan Surya Paloh selaku Ketua Umum Partai NasDem, 3 Oktober 2022 kemarin.
"Inilah kenapa akhirnya NasDem melihat seorang sosok Anies Rasyid Baswedan. Kami mempunyai keyakinan pikiran-pikiran dalam perspektif baik secara makro maupun mikro sejalan," kata Paloh [1].
"Kenapa Anies Baswedan, jawabannya adalah why not the best," sambung Surya Paloh.
Setelah Anies diusung Partai NasDem, dirinya mengutip peribahasa dari Aceh soal niat yang menjadi kenyataan. Ia juga berharap keinginan luhur dan cita-cita NasDem dalam kontestasi politik yang berlangsung lima tahunan, bisa tercapai.
"Insyaallah, niat baik keinginan luhur yang menjadi cita-cita kita akan bisa tercapai sebagaimana kata orang Aceh, jada wa jadi, meunan ta pinta, meunan jadi. Kira-kira artinya 'begitu niat langsung jadi, apa yang diinginkan semoga segera terjadi'," kata Anies Baswedan [2].
Gubernur DKI Jakarta itu berharap perjalanannya menuju Pilpres 2024 bisa dimudahkan, sehingga menjadi perjalanan yang diringankan, buka merupakan perjalanan yang berat. Anies juga meminta doa dari seluruh masyarakat.
"Sekali lagi dengan segala kerendahan hati, dengan memohon doa dari semua, dengan berharap rida petunjuk dan inayah dariNya, Insyaallah perjalan panjang ini tidak menjadi perjalanan yang berat, tapi menjadi perjalanan yang ringan, perjalanan yang penuh kemudahan darinya," ujarnya.
Surya Paloh mengaku optimis terhadap PKS dan Demokrat yang akan merapat bersama untuk mengusung Anies Baswedan sebagai capres 2024 pada Pilpres mendatang. Ia yakin bahwa kedua parpol tersebut akan menyatukan pikiran dan semangat bersama.
"Soal dua partai, baik dari PKS teman kita Partai Demokrat. Jujur saja, dari apa perspektif yang saya pahami, apa yang saya pahami sebagai praktisi politisi, Insya Allah semuanya menyatukan pikiran, semangat, tekat, bersama dengan NasDem, Insya Allah," kata Surya Paloh [3].
Sebelumnya, terdapat informasi bahwa Partai NasDem akan melakukan deklarasi capres 2024 pada 10 November 2022. Namun ternyata NasDem melakukan deklarasi capres 2024 lebih cepat, yakni pada 3 Oktober 2022 kemarin.
Namun Surya Paloh mengatakan bahwa percepatan yang dilakukan karena dirasa lebih baik. "Kenapa ada percepatan yang didengar 10 November, kenapa (jadinya) hari ini? Saya melihat ini jauh lebih hari baik sederhana," ujar Surya Paloh [4].
"Lihat caya bulan, bintang, hari-hari baik. Sesungguhnya itulah dia, dalam apa yang saya pikirkan," sambungnya.
Kendati demikian, deklarasi Anies Baswedan sebagai capres 2024 yang lebih cepat dari rencana, menurutnya telah melalui diskusi dengan DPP NasDem. Namun, Surya Paloh memiliki otoritas penuh untuk memilih kandidat capres yang akan diusung.
"Kemudian dengan segala kerendahan hati, NasDem enggak terlalu banyak birokrasi dalam ambil keputusan, musyawarah sebentar dengan teman-teman, gimana hari baik tanggal 3 Oktober? Cocok. Jam berapa katanya? Ada yang bilang jam 1, ada yang bilang jam 10. 'Ya jam 10 aja', ini yang sebenarnya," kata dia.
Baca Juga Anies Baswedan Dipanggil KPK Soal Formula E, Ada Netizen Duga Upaya Penjegalan Politik
Gilbert Simanjuntak selaku Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDIP melontarkan kritik soal deklarasi Anies Baswedan menjadi capres 2024 dari Partai NasDem. Pasalnya, ia mengatakan bahwa mantan Menteri Pendidikan itu masih dalam proses pemeriksaan di KPK.
“Saat ini posisi Gubernur Anies masih dalam proses pemeriksaan di KPK, tetapi ada parpol yang mengatakan kriminalisasi, juga mantan Wakil Ketua KPK mengatakan hal tersebut padahal seorang advokat,” katanya pada 4 Oktober 2022 [4]
Dirinya mengatakan bahwa hal tersebut merupakan bentuk politisasi dengan cara menggiring opini publik tanpa bukti otentik dari parpol dan advokat yang tidak menghargai lembaga dan tidak menghormati aturan hukum yang berlaku.
“Pada saat seseorang dalam pemeriksaan KPK, masuknya parpol ke area deklarasi capres yang bersangkutan memberi kesan niat tidak baik, terlihat sebagai intervensi tidak kasat mata terhadap upaya KPK membongkar kasus Formula E,” ujarnya.
Menurutnya, hasil pemeriksaan KPK perlu ditunggu sebelum NasDem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres 2024 dan mendorong KPK untuk bekerja secara profesional.
“Pada saat media beramai-ramai mengatakan revisi UU KPK memperlemah komisi tersebut, menjadi tidak sekuat (powerfull) dulu, maka jadi aneh media dan masyarakat bungkam saat ada parpol masuk ke area tersebut secara terang-terangan,” katanya.
Khoirul Umam selaku Dosen Ilmu Politik dan International Studies Universitas Paramadina mengatakan bahwa deklarasi Anies Baswedan sebagai capres 2024 oleh NasDem, telah dikomunikasikan dengan Demokrat dan PKS.
"Jika mekanisme internal Demokrat dan PKS bisa segera berjalan cepat untuk menyambut langkah Nasdem ini, maka besar kemungkinan deklarasi koalisi tiga partai akan dilakukan sebelum akhir tahun 2022 ini," kata Umam [5].
Tak hanya itu, Anies yang menjadi capres 2024, menurutnya dinilai bisa menjadi momentum rekonsiliasi kekuatan politik untuk menghadapi ‘operasi politik’ dari pihak competitor yang diduga akan memanfaatkan instrument penegak hukum untuk membidik Gubernur DKI Jakarta.
"Artinya, target operasi politik kompetitor Anies adalah menciptakan 'damage' lebih dulu untuk mengalienasi Anies dari panggung kontestasi pilpres, untuk selanjutnya bisa dihentikan kasusnya ketika Anies tidak lagi masuk dalam pusaran politik nasional," ujarnya.
Di sisi lain, ia juga melihat bahwa posisi NasDem di kabinet Indonesia Maju, akan terkena dampaknya, karena selama ini Gubernur DKI Jakarta dianggap selalu berlawanan dengan lingkaran kekuasaan. Sehingga pencapresan Anies oleh NasDem, bukan merupakan sesuatu yang tanpa risiko.
"Potensi risiko yang paling besar adalah ancaman reshuffle 3 menteri Nasdem di pemerintahan, evaluasi total posisi Nasdem di lingkaran kekuasaan, hingga terjadinya kriminalisasi dan penggembosan kekuatan politiknya menjelang 2024 mendatang," ucap Umam.
"Semua itu bisa dinetralisir jika Nasdem bisa segera koordinasi dengan Demokrat dan PKS, untuk segera mengatur langkah dan deklarasi bersama. Jika gerbong koalisi Nasdem, Demokrat & PKS dideklarasikan, maka gerbong koalisi ini akan menjadi kekuatan koalisi terbesar dengan angka 28,5% kursi di DPR, melampaui rencana-rencana koalisi lainnya," imbuhnya.
Hasil Analisis Kazee
Diagram Isu yang Sering Dibahas./Kazee Media Monitoring
Beberapa warganet di Twitter menaruh perhatian terhadap deklarasi Anies Baswedan menjadi capres 2024 oleh Partai NasDem, salah satunya menyoroti tentang harapan atas kemudahan dalam langkah selanjutnya dimudahkan (31 persen).
Kendati demikian, terdapat netizen yang membandingkan deklarasi tersebut dengan Ganjar Pranowo yang pada saat itu sedang mendampingi Presiden Jokowi. Bahkan dalam kesempatan itu, Ganjar dipuji oleh Menteri Investasi, Bahlil.
*disclaimer: terdapat data yang tidak ditampilkan.
Grafik Pergerakan Data./Kazee Media Monitoring
Pergerakan data perihal Anies Baswedan jadi capres 2024 dari Partai NasDem, mencapai puncaknya pada 3 Oktober 2022. Tanggal tersebut bertepatan dengan deklarasi capres Anies yang diselenggarakan partai yang diketuai Surya Paloh.
Persentase Analsisis Sentimen./Kazee Media Monitoring
Sentimen positif pada umumnya membahas tentang deklarasi Anies oleh NasDem yang disambut baik oleh Partai Demokrat dan PKS. Adapun sentimen negatif pada umumnya membahas tentang PDIP yang enggan berkomentar karena sedang dalam masa berduka tragedi Kanjuruhan.
Baca Juga Kabar Koalisi Partai NasDem, Bersatu dengan Demokrat dan PKS Usung Anies Baswedan?
Sampel Tweet Warganet di Twitter./Kazee Media Monitoring
Terdapat warganet yang menilai bahwa politik di Indonesia seperti film Christopher Nolan yang memiliki banyak plot twist, termasuk deklarasi Anies Baswedan oleh Partai NasDem. Kendati demikian, ada netizen yang melihat bahwa pihak lain sedang pusing karena belum mendeklarasikan capres.
Kata Kunci Sesuai Topik Pemberitaan./Kazee Media Monitoring
Kata kunci yang paling banyak digunakan dalam topik ini adalah Partai NasDem, Capres, presiden, partai, pilpres, usung, mengumumkan, diusung, Partai Demokrat, dan mendeklarasikan.
Baca Juga SBY Menduga Pilpres 2024 Tidak Adil dan Tidak Jujur, Disindir PDIP
Hashtag Sesuai Topik Pemberitaan./Kazee Media Monitoring
Tagar atau hashtag yang paling banyak dalam topik ini adalah NasDem bersama rakyat, Anies Nasdem Out, Anies Presiden, NasDem, dan good bye Nasdem Anies.
Baca Juga Tragedi Kanjuruhan Menelan Korban 125 Jiwa saat Arema FC vs Persebaya, Mahfud MD Buat TGIPF
Diagram Tokoh Terpopuler. Kazee Media Monitoring
Tokoh terpopuler dalam topik ini adalah.
*disclaimer: terdapat data yang tidak ditampilkan.
Diagram Organisasi Terpopuler./Kazee Media Monitoring
Organisasi terpopuler dalam topik ini adalah.
*disclaimer: terdapat data yang tidak ditampilkan
Kesimpulan
Deklarasi Anies Baswedan capres 2024 NasDem yang lebih cepat dari jadwal sebelumnya, yakni 10 November 2022 menurut Surya Paloh disebabkan oleh hari baik yang jatuh pada 3 Oktober 2022. Pada saat sebelumnya terdapat isu kriminalisasi Anies oleh KPK.
Isu tersebut muncul dan ditulis oleh salah satu media pemberitaan, yakni terdapat tekanan untuk mengkriminalisasi Anies pada kasus Formula E. Disebutkan juga bahwa Ketua KPK akan melobi BPK. Namun isu tersebut dibantah oleh KPK dan pihaknya menyayangkan akan adanya isu tersebut.
Tak hanya itu, salah satu Anggota DPR Fraksi PDIP menilai bahwa pencapresan Anies Baswedan, dianggap tidak menghormati lembaga antikorupsi KPK yang sedang mendalami adanya kasus dugaan korupsi Formula E.
Deklarasi tersebut menimbulkan dugaan dari warganet akan adanya migrasi pendukung. Pasalnya, NasDem memiliki citra di masyarakat sebagai partai nasionalis, sedangkan Anies dicap sebagai pihak yang selalu berpolitik identitas karena kedekatan dengan salah satu pihak pada masa lalu.
Kendati demikian, terdapat pengamat yang menilai bahwa pencapresan Anies, diduga akan membuat beberapa Menteri dari NasDem dalam kabinet Indonesia Maju pemerintahan Jokowi, dimungkinkan untuk di-reshuffle.
"Potensi risiko yang paling besar adalah ancaman reshuffle 3 menteri Nasdem di pemerintahan, evaluasi total posisi Nasdem di lingkaran kekuasaan, hingga terjadinya kriminalisasi dan penggembosan kekuatan politiknya menjelang 2024 mendatang," ucap Umam
Berita Terbaru |
PRO KONTRA: Kritik Rocky Gerung untuk Jokowi
Senin, 07 Agustus 2023
|
Prabowo Subianto Didukung PKB Capres 2024: Tambahan Kekuatan
Senin, 31 Juli 2023
|
Pilpres 2024: Keberlanjutan Ganjar, Prabowo atau Perubahan Anies?
Senin, 24 Juli 2023
|
PRO KONTRA: RUU Kesehatan Disahkan?
Senin, 17 Juli 2023
|
Prabowo Subianto Temui Cak Imin, Soal Pilpres 2024?
Senin, 10 Juli 2023
|
Dito Ariotedjo Diperiksa Kejagung Sebagai Saksi Kasus Korupsi di Kominfo
Selasa, 04 Juli 2023
|
PRO KONTRA: SBY buat Buku Tentang Pilpres 2024 dan Cawe-cawe?
Jumat, 30 Juni 2023
|
PRO KONTRA: Wacana Kaesang Maju jadi Cawalkot Depok
Rabu, 28 Juni 2023
|
Ada Upaya Anies Baswedan ‘Dijegal’ KPK Jelang Pilpres 2024?
Senin, 26 Juni 2023
|